Politikus PDIP: Pertemuan Mega, Puan, Hasto dan Pacul Bahas Hal Super Spesifik
Politikus PDIP Junimart Girsang mengakui ada pertemuan antara Ketum Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Hasto Kristiyanto dan Bambang ‘Pacul’ Wuryanto di Teuku Umar dua pekan lalu. Pertemuan dilakukan usai polemik Ganjar Pranowo tak diundang dalam rapat konsolidasi PDIP Jawa Tengah.
Politikus PDIP Junimart Girsang mengakui ada pertemuan antara Ketum Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Hasto Kristiyanto dan Bambang ‘Pacul’ Wuryanto di Teuku Umar dua pekan lalu. Pertemuan dilakukan usai polemik Ganjar Pranowo tak diundang dalam rapat konsolidasi PDIP Jawa Tengah.
Junimart mengatakan, pertemuan merupakan urusan internal partai. Soal tema pertemuan, dia enggan menjelaskan lebih rinci.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang akan dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani terkait calon Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Apa yang menjadi harapan Puan Maharani mengenai praktik demokrasi di Indonesia? Puan berharap praktik demokrasi di Tanah Air akan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Apa yang diputuskan oleh Puan Maharani mengenai rapat paripurna? Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan alasan rapat paripurna DPR tidak lagi menyebutkan jumlah kehadiran anggota dewan secara virtual. Padahal, sebelumnya selama masa pandemi Covid-19 anggota dewan diperbolehkan hadir secara virtual.
-
Mengapa Puan Maharani menekankan pentingnya parlemen Indonesia-Afrika memetakan kerja sama ke depan? Puan pun menekankan pentingnya parlemen Indonesia-Afrika memetakan kerja sama ke depan untuk bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama. Apalagi Afrika telah memiliki Agenda 2063: The Africa we Want.
Ketika dikonfirmasi apakah pertemuan tersebut berkaitan dengan kisruh yang terjadi di PDIP Jawa Tengah, dia mengakui tidak tahu.
"Saya juga tidak tahu (isi pertemuan)," kata Junimart saat ditemui, di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (7/6).
Sumber merdeka.com di internal PDIP menyebutkan, dalam pertemuan itu Megawati marah. Mega menyayangkan gaduh yang terjadi di internal partainya usai Ganjar Pranowo tak diundang dalam acara konsolidasi tersebut.
Hanya saja, Junimart menegaskan, dalam pertemuan semacam itu tema yang dibahas amat spesifik. Tema yang dibahas pun bukan untuk dikonsumsi secara luas. Yang pasti, tegas dia, tema seputar PDIP.
"Itu kan hanya internal. Internal partai yang sifatnya super spesifik. Kalau sudah begitu, tentu ada hal-hal yang didiskusikan, yang tidak menjadi konsumsi oleh siapapun," ujar dia.
Wakil Ketua Komisi II DPR ini pun menjelaskan, soal rekomendasi calon yang bakal diusung partai PDIP di pilpres 2024. Dia menegaskan, wewenang sepenuhnya ada di tangan Ketua Umum.
"Itu menjadi kewenangan penuh dari ibu ketua umum. Kita tegak lurus," tandasnya.
Minggu 23 Mei 2021, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memanggil Puan Maharani, Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul dan Hasto Kristiyanto. Mereka dikumpulkan dalam satu meja di Jalan Teuku Umar, kediaman Megawati.
Megawati meradang mendengar keributan yang terjadi pasca konsolidasi PDIP Jawa Tengah sehari sebelumnya. Dalam pertemuan itu, Mega menyesalkan, keributan di internal terkuak ke ruang publik. Pemicunya ketika Ganjar Pranowo tidak diundang dalam konsolidasi internal PDIP Jateng. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Puan Maharani. Loyalis Puan, Bambang Wuryanto mengakui, sengaja tak mengundang Ganjar saat itu.
Seorang sumber merdeka.com yang mengetahui pertemuan di Jalan Teuku Umar menuturkan, Megawati tak ingin ada ribut-ribut di internal. Apalagi karena soal calon presiden. Karena sesuai hasil kongres, urusan Capres ada di tangan ketua umum.
"Bu Mega minta mereka kerja saja dan tidak ribut," bisik sumber dari internal PDIP tersebut.
Konsolidasi Tanpa Ganjar
PDIP Jawa Tengah mengumpulkan seluruh kader dan kepala daerah di wilayahnya pada Sabtu, 22 Mei Lalu. Hanya Ganjar, kader PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah tak diundang dalam acara yang dihadiri Puan Maharani.
Ganjar namanya sering disebut sebagai capres potensial di Pemilu 2024. Elektabilitas Ganjar selalu masuk tiga besar. Puan juga disebut menjadi calon kuat calon presiden atau calon wakil presiden dari PDIP.
Konsolidasi PDIP Jateng tanpa kehadiran Ganjar rupanya disengaja. Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto menegaskan, sengaja tak mengundang Ganjar. Karena Ganjar dianggap kelewatan. Ganjar dianggap terlalu berambisi menjadi calon presiden
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Bambang.
Panas hubungan Ganjar semakin tersulut saat Puan menyindir seorang pemimpin yang lebih banyak kerja di media sosial ketimbang aksi nyata di lapangan.
"Pemimpin itu ke depan adalah pemimpin yang ada di lapangan bukan di sosmed. Pemimpin yang memang dilihat teman-temannya, orang-orang yang mendukungnya. Ada di lapangan, bukan hanya di media," kata Puan dalam acara tersebut.
Sementara itu, Ganjar tampak santai tak diundang dalam acara konsolidasi di PDIP Jateng. Blak-blakan, dia membenarkan tidak diundang.
"Saya tidak diundang," singkat Ganjar saat dihubungi wartawan. Padahal sehari sebelum acara tersebut, dia habis menemui Megawati di Jakarta.
Belakangan, Ganjar mengklarifikasi hubungannya dengan Puan. Dia menegaskan, sangat hormat dengan Puan Maharani, mantan komandannya di Pilgub Jawa Tengah.
Baca juga:
Perjuangan Berat Puan Maharani untuk Maju Calon Presiden 2024
PDIP Sepakat Pilpres Digelar Bulan Februari 2024
Megawati Ingatkan Prajurit TNI Pentingnya Strategi Pering Gerilya
Ditemani Prananda, Megawati Resmikan Patung Bung Karno di Kemhan Bareng Prabowo
Ketika Sekjen PDIP Benarkan Rekaman Bambang Pacul Yang Beredar