PPP usul PKB buka posko ketimbang ancam tarik dukungan ke Jokowi
PPP usul PKB buka posko ketimbang ancam tarik dukungan ke Jokowi. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengancam bakal menarik dukungan kepada Presiden Joko Widodo jika kebijakan sekolah delapan jam, lima hari atau Full Day School tidak dibatalkan.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengancam bakal menarik dukungan kepada Presiden Joko Widodo jika kebijakan sekolah delapan jam, lima hari atau Full Day School tidak dibatalkan. Wasekjen PPP Ahmad Baidowi menilai, PKB seharusnya tidak melontarkan ancaman seperti itu.
Pria yang akrab disapa Awiek ini mengatakan, jika PKB menolak kebijakan Full Day School maka lebih baik membuka posko pengaduan seperti PPP.
"Saya kira tak perlu ancaman begitu. Kalau memang ada yang tidak sesuai dikritisi biar lurus. Seperti PPP dalam kasus FDS membuka posko pengaduan sehingga masyarakat bisa langsung menyampaikan," kata Awiek saat dihubungi merdeka.com, Selasa (8/8).
Kendati demikian, pihaknya tak ingin mencampuri sikap politik PKB terkait kebijakan FDS. Awiek tak mempermasalahkan apabila PKB merasa tidak cocok dan berniat keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah.
"Setiap parpol punya otonomi politik sendiri dan tidak bisa dipaksakan oleh orang lain. Jika memang tidak cocok dan keluar dari barisan koalisi ya itu juga hak mereka," tegasnya.
Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak kebijakan sekolah delapan jam, lima hari. Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy ini dinilai tidak pro terhadap rakyat.
Wasekjen PKB Maman Imanulhaq mengatakan, partainya siap mengambil sikap tegas jika Presiden Joko Widodo tetap menjalankan kebijakan ini. Termasuk berpisah dari Joko Widodo di gelaran Pemilu 2019.
"Jangan sampai teriakan kita dianggap teriakan biasa, ini teriakan serius. Kalau tidak dituruti Presiden, kita ingin katakan bahwa Jokowi sudah tidak berpihak kepada masyarakat Diniyah, Jokowi sudah menipu umat Islam, Jokowi sudah tidak perlu kita pertahankan 2019," ujar Maman Imanulhaq di The Acacia Hotel, Jl Kramat, Jakarta Pusat, Senin (7/8).
Dia mengatakan, ngototnya sikap PKB bukan tanpa alasan. Menurutnya, penolakan kebijakan yang diatur melalui Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 ini menandakan PKB ikut berjuang bersama rakyat.
"Ini perlu, ini soal perjuangan umat Islam, ini soal perjuangan sejarah, ini soal pemihakan terhadap NKRI dan Pancasila."
Baca juga:
Golkar minta PKB komunikasi dengan Jokowi soal full day school
Warga NU minta Pemkab Banyumas tolak full day school
Tolak fullday school, PKB siap tinggalkan dan tak capreskan Jokowi
Ribuan warga NU demo tolak 5 hari sekolah di alun-alun Purwokerto
PPP buka posko pengaduan soal keberatan program Full Day School
Ulama NU se-Jateng sepakat tolak program lima hari sekolah
Santri akan aksi ke Jakarta jika tuntutan sekolah 5 hari diabaikan
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Apa alasan KKB menyerang dan membakar sekolah di Pinai? Penembakan buntut insiden penyerangan dan pembakaran sekolah dan kios warga di daerah itu.
-
Dimana Ucok bersekolah? Bertempat di SMPN 13 Bandung, pespisahan Ucok diiringi tangis haru dari teman-teman sekelas, terutama teman sebangku.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Siapa yang sedang 'PDKT' di sekolah? Malu-Malu tapi Lucu, Potret Rayyanza dan Kamya Anak Fitri Tropica 'PDKT' di Sekolah Saat sedang belajar di kelas, Rayyanza dan Kamya terlihat duduk berdekatan, dengan Kamya sesekali memegang tangan Rayyanza di sampingnya.
-
Kenapa Jokowi akan membangun asrama di SMK 1 Rangas? "Tadi Pak kepala sekolah menyampaikan ke saya, 'Pak ini masih kurang. Anak-anak butuh asrama'. Karena banyak yang tinggal jauh dari sekolah sehingga harus banyak yang tersebar ngekos di sekitar sekolah," jelasnya.