Prabowo kepada Media Asing: Kami Mengalami Pemilu dengan Aksi Kecurangan
Prabowo kepada Media Asing: Kami Mengalami Pemilu dengan Aksi Kecurangan. Prabowo menuding kecurangan yang dianggap pihaknya sistemik tersebut terlihat dari pemberdayaan aparat kepolisian yang secara terang-terangan, dan institusi pemerintahan seperti badan intelijen.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengundang media internasional untuk berdialog terkait masalah perjalanan sistem demokrasi di Indonesia. Terutama, adanya indikasi kecurangan pilpres 2019 yang sangat terstruktur, sistematis, dan masif.
Pertemuan tersebut digelar di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/5).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa Prabowo bertemu dengan Konferensi Waligereja Indonesia? "Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,” kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
"Saudara-saudara yang saya hormati dari komunitas asing, media asing, dan kedutaan besar dari negara sahabat di Jakarta. Kami telah menjalani kampanye politik yang sangat berat dan panjang. Setelah masa kampanye berakhir, kami mencoba untuk menjalin hubungan dengan media dan komunitas asing untuk menyampaikan pandangan kami," ungkap Prabowo membuka sambutannya.
"Pada intinya, kami mencoba untuk menjelaskan kepada warga dunia dan Indonesia tentunya, bahwa kami mengalami pemilu dengan aksi kecurangan yang terbuka dan terbukti melenceng dari norma demokrasi," tambah Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menuding kecurangan yang dianggap pihaknya sistemik tersebut terlihat dari pemberdayaan aparat kepolisian yang secara terang-terangan, dan institusi pemerintahan seperti badan intelijen.
"Dan hal ini semua sudah banyak dibicarakan, memberikan kami bukti, mereka adalah badan penegak hukum. Kami memiliki banyak bukti dan laporan. Kecurangan surat suara seperti surat suara yang sudah dicoblos sebelum pemilu misalnya yang ditemukan di Malaysia, dan berikutnya hal-hal lain," jelasnya.
Prabowo menambahkan, pihaknya memiliki beberapa ahli yang akan memberikan paparan teknisnya. Pada dasarnya, ia beserta Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi sangat menyayangkan hal ini. Sebab, Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ke-tiga di dunia, dan bangsa Indonesia memilih demokrasi di tahun 1998.
"Saya akan bicara apa yang sering saya bicarakan di muka umum dan TV bahwa demokrasi adalah satu-satunya sistem di sejarah peradaban sampai sekarang yang dapat melaksanakan pergantian kekuasaan dengan damai, dibandingkan dengan sistem-sistem lain," ungkapnya.
Prabowo menegaskan, demokrasi dengan segala kepentingannya adalah satu-satunya penjamin kedamaian di kehidupan politik sebuah negara, dan demokrasi adalah tanda kedewasaan perkembangan sebuah negara.
"Tanda kedewasaan, tanda peradaban, tanpa demokrasi, perubahan kekuasaan biasanya berakhir dengan pendekatan fisik dan seringkali brutal dan menggunakan kekerasan.Ini lah yang selalu kami coba hindari," tegasnya.
Namun, Prabowo menuding bahwa saat ini sistem demokrasi di Indonesia ada yang ingin merusaknya dengan melanggar ketentuan-ketentuan. Sehingga kehidupan bangsa Indonesia menjadi tidak baik lantaran dirusak oleh sekelompok orang.
"Tetapi apa yang terjadi saudara-saudara, inilah yang terjadi di Indonesia. Keinginan 267 juta penduduk Indonesia sedang dilanggar dan dipisahkan. Karena itu lah, kita tengah berusaha untuk menegakkan demokrasi di Indonesia menjadi demokrasi yang benar, yang jujur, untuk mengubah sebuah sistem menjadi lebih baik kedepannya," paparnya.
Sementara itu, Sandiaga mengatakan, dugaan kecurangan pemilu yang telah dipaparkan bukan omong kosong belaka. Ia pun membeberkan sejumlah fakta yang ia temui di lapangan.
"Semua ini adalah fakta. Politik uang, KPK menemukan 400.000 amplop yang diisi uang untuk dipakai sebagai serangan fajar, ini bisa dibilang money politics," kata Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga mengklaim selama masa kampanye paslon 02 selalu kesulitan untuk mendapatkan izin berkampanye.
"Saya mengalami itu sendiri. Kadang-kadang saya dapat kabar yang tiba-tiba bahwa izin kampanye dicabut begitu saja, atau izin yang harusnya dikasih, ternyata tidak dikasih jadi harus berubah tempat di menit-menit terakhir. Alat peraga kampanye juga banyak dirusak," beber Sandiaga.
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, indikasi kecurangan yang terjadi telah menciderai proses demokrasi. Sehingga gelaran pemilu terancam tidak berlangsung demokratis. Sementara rakyat menghendaki pesta demokrasi yang berlangsung jujur dan adil.
"Selama 10 hari ke belakang, saya sudah keliling beberapa provinsi. Saya kira sudah sangat jelas, dan rakyat sudah berbicara lantang bahwa mereka menginginkan perubahan. Rakyat juga menginginkan pemilu yang jujur dan adil," tandas Sandiaga Uno.
Hadir dalam acara tersebut yakni Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Djoko Santoso, Direktur Kampanye BPN Sugiono, Direktur Luar Negeri BPN Irawan Ronodipuro, Direktur Materi dan Debat BPN Sudirman Said, Tokoh Ekonomi Rizal Ramli, serta Anggota Dewan Pembina BPN Amien Rais.
Baca juga:
Prabowo-Sandi Kumpulkan Wartawan Media Asing, Jelaskan Kecurangan Pemilu
Makin Kencang Sinyal Demokrat Tinggalkan Prabowo-Sandi
Bawaslu Tangsel Minta Satpol PP Copot Baliho Ucapan Selamat Pasangan Capres Cawapres
TKN Nilai 'Setan Gundul' Andi Arief Bukti Klaim Kemenangan Kubu Prabowo Tak Benar
Bantah Hidayat Nur Wahid, Demokrat tak Pernah Nyatakan Prabowo Menang 62%
Tanggapan Seknas Prabowo-Sandi atas Penemuan Ribuan Form C1 di Menteng