Media Asing Soroti Pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI
Prabowo mengucapkan sumpah jabatan pada pukul 10.31 WIB. Dalam pernyataannya, ia berkomitmen untuk setia pada Undang-Undang Dasar 1945.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka secara resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk periode 2024-2029. Pelantikan berlangsung di Gedung DPR-MPR, di mana keduanya mengucapkan sumpah jabatan.
Prabowo mengucapkan sumpahnya sekitar pukul 10.31 WIB, di mana ia berjanji untuk setia terhadap Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Dalam sumpahnya, Prabowo menyatakan, "Bismillahirrahmannirrahim, Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa," di Gedung MPR/DPR, Jakarta, pada hari Minggu (20/10/2024).
Setelah Prabowo, Gibran Rakabuming Raka juga mengucapkan sumpah sebagai Wakil Presiden. Ia menyatakan, "Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Wakil Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa."
Momen pelantikan ini menarik perhatian dunia internasional, dengan banyak media asing memberitakan peristiwa tersebut. Salah satunya adalah Reuters, yang menulis tentang pelantikan Prabowo dengan judul: "Former special forces commander Prabowo takes up Indonesian presidency." Mereka mencatat, "Prabowo Subianto mengambil jabatan presiden negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah memenangkan pemilihan umum dengan mempromosikan kebijakan seperti makanan gratis untuk anak sekolah."
Selain itu, media Singapura, Channel News Asia, juga melaporkan pelantikan Prabowo dan Gibran. Dalam artikel berjudul "As Indonesia swears in a new president, all eyes are on his team and how he will engage with the world," CNA menuliskan, "Mantan jenderal Prabowo Subianto dilantik sebagai presiden Indonesia bersama dengan mantan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai wakil presidennya." Pelantikan ini menandai awal baru bagi kepemimpinan Indonesia dan diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi negara.
Berita mengenai pelantikan Prabowo Subianto menarik perhatian media dari Asia hingga Australia
CNA juga menyoroti peran penting Prabowo, yang berusia 73 tahun, dalam mengatur kebijakan ekonomi, pertahanan, dan politik luar negeri Indonesia di tengah ketegangan geopolitik dan dinamika perdagangan global. Selain itu, media besar Australia, ABC, turut meliput momen bersejarah ini.
Dalam artikel berjudul "Former special forces commander Subianto Prabowo sworn in as Indonesian president," ABC Australia mencatat, "Prabowo, mengenakan peci dan setelan jas biru tua dengan kain sarung tenun berwarna merah marun dan emas. Ia secara resmi menjadi presiden kedelapan Indonesia pada Minggu (20/10) pagi setelah diambil sumpahnya."
Prabowo, yang sebelumnya pernah dua kali gagal mencalonkan diri sebagai presiden, akhirnya berhasil mengambil sumpahnya sebelum melanjutkan ke istana presiden. Keberhasilan ini menandai langkah baru dalam perjalanan politiknya dan memberikan harapan baru bagi rakyat Indonesia. Dalam konteks ini, perhatian publik terhadap kebijakan yang akan diambilnya sangat besar, terutama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Berita dari media asal Kanada
Media asal Kanada, Vancouver is Awesome, juga meliput momen pelantikan Prabowo-Gibran. Dalam artikel berjudul "Indonesia swears in Prabowo Subianto as the country's eighth president," mereka menyebutkan bahwa Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai presiden kedelapan di negara dengan populasi mayoritas Muslim terbesar di dunia.
Artikel tersebut menyoroti perjalanan Prabowo dari seorang mantan jenderal yang pernah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia pada masa kediktatoran militer Indonesia hingga mencapai posisi tertinggi di istana presiden.
Lebih lanjut, Vancouver is Awesome mencatat bahwa "para pemimpin dan pejabat senior dari lebih dari puluhan negara terbang untuk menghadiri upacara di ibu kota, Jakarta, termasuk dari Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Arab Saudi, Rusia, Korea Selatan, China, Australia, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya." Momen pelantikan ini menunjukkan betapa pentingnya posisi Indonesia di kancah internasional, terutama dalam konteks politik dan hubungan diplomatik.