Prabowo Terharu Didukung Sebagai Capres: Dulu Saya Tentara Dapat Perintah Mengejar Budiman
Prabowo dan Budiman berseberangan saat masa orde baru.
Prabowo mengaku semula tidak percaya dengan dukungan diberikan Budiman Sudjatmiko.
Prabowo Terharu Didukung Sebagai Capres: Dulu Saya Tentara Dapat Perintah Mengejar Budiman
Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku terharu setelah politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko berkorban datang demi mendukungnya sebagai capres di Pilpres 2024. Prabowo semula tidak percaya dukungan tersebut, sebab dulu keduanya berada di posisi yang berseberangan dengan segala perbedaan saat Budiman menjadi aktivis 98.
- Didukung Budiman Sudjatmiko jadi Capres, Prabowo: Semangat Baru untuk Saya
- Budiman Sudjatmiko Siap Disanksi PDI Perjuangan Usai Dukung Prabowo: Saya Tidak akan Lari dari Tanggung Jawab
- Dulu Lawan Kini Kawan, Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasan Dukung Prabowo di Pilpres 2024
- Zulhas Ungkap Alasan PAN Dukung Prabowo, Yakin Menang Pilpres 2024
Prabowo kenang dulu berseberangan dengan Budiman Sudjatmiko
"Sebenarnya pertemuan ini bisa dikatakan pertemuan yang mustahil, pertemuan yang bisa dikatakan impossible karena saudara Budiman sama saya kita berada di pihak yang berseberangan, dulu saya di tentara dapat perintah untuk ngejar-ngejar Saudara Budiman," kata Prabowo dalam deklarasi relawan Prabu di Marina Convention, Semarang, Jumat (18/8).
Namun Prabowo sebelumnya mengaku sudah memperhatikan Budiman sejak masa-masa sebelum reformasi.
Saat itu, Budiman merupakan sosok yang cerdas dan baik.
"Saya terharu karena seorang Budiman mau bergabung dengan saya berjuang bersama, dari dulu Budiman ini adalah orang yang memang saya harus katakan tidak hanya cemerlang pemikirannya tapi juga bersih hatinya dan berani orangnya," ujar Prabowo.
Prabowo melihat sosok Budiman seperti saudara, sebab selain dulu sempat berseberangan saat politikus PDI Perjuangan tersebut menjadi aktivis namun saat ini justru mendukungnya menjadi capres.
Dalam pendeklarasian relawan Prabowo, Budiman menyempatkan hadir di Semarang. Padahal Budiman dulu pernah dipenjara selama tiga tahun saat pemerintahan Presiden Soeharto, yang merupakan mantan mertua Prabowo Subianto, karena dianggap sebagai dalang peristiwa 27 Juli 1996.
Kendati begitu, catatan masa lalu itu rupanya tidak membuat Budiman menetapkan keputusannya untuk mendukung mantan Danjen Kopassus itu pada Pilpres 2024. "Saya terharu, saudara datang dari tempat yang jauh, berkorban untuk hadir di sini. Saya terima kasih atas pengorbanan Saudara rasa persaudaraan yang hadir. Mas Budiman ini benar-benar rakyat Jawa Tengah, ciri khas rakyat Jawa Tengah tangannya keras-keras, apalagi emak-emaknya ini. Saya terima kasih, saya bangga," tutup Prabowo.