Pramono Anung: Politikus tenar gagal terpilih karena lupa rakyat
"Alhamdulillah saya dapat suara lebih 1 kursi. Karena interaksi saya dengan masyarakat," kata Pramono.
Sejumlah nama beken disebut-sebut tak mampu lolos untuk kembali sebagai anggota DPR . Termasuk pimpinan DPR yang ternyata gagal dalam pemilu legislatif 2014 karena kurang suara.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai, dalam sistem demokrasi langsung tidak ada jaminan apa pun bisa terpilih. Kecuali, kata dia, sang politisi rajin bertemu dengan masyarakat di daerah pemilihan.
"Sekarang ini tidak ada jaminan apapun dalam sistem seperti sekarang ini bisa terpilih kembali kalau tidak rajin turun ke bawah. Kalau tidak rajin ke dapil maka rakyat bisa memberikan hukuman," ujar Pramono di Gedung DPR , Jakarta, Rabu (23/4).
Selain itu, lanjut dia, politisi yang sering muncul di media tapi tidak terpilih karena kurang komunikasi dengan rakyat. Dia menilai, rakyat perlu disapa.
"Beberapa nama-nama yang setiap hari muncul media dikenal masyarakat tapi tidak jadi, faktor kurang komunikasi, tatap muka dengan rakyat. Karena rakyat perlu disapa," tegas dia.
Politisi senior PDIP ini tak setuju sepenuhnya politisi bisa terpilih dengan menggunakan uang. Dia sendiri mengaku terpilih tidak dengan melakukan politik uang, melainkan menyapa masyarakat.
"Tidak semua harus dengan politik uang. Memang melelahkan harus turun ke semua desa. Mau tidak mau," tambah dia.
"Dari awal tidak ingin berikan uang ke masyarakat. Alhamdulillah saya dapat suara lebih 1 kursi. Karena interaksi saya dengan masyarakat dan saya lahir dari tempat itu," pungkasnya.
Diketahui, nama-nama beken dikabarkan tak mampu kembali melenggang ke parlemen. Di antaranya Ketua DPR Marzuki Alie , Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso , Wakil Ketua Komisi IX DPR Nova Riyanto Yusuf, Anggota Komisi III DPR Ahmad Yani.