Pramono Edhie sentil Dahlan Iskan soal korupsi
Pramono Edhie Wibowo dan Dahlan Iskan tampak berbeda pandangan soal langkah pencegahan terhadap korupsi.
Pagelaran debat bernegara yang digelar di Palembang oleh Konvensi Capres Partai Demokrat kian panas. Pramono Edhie Wibowo dan Dahlan Iskan tampak berbeda pandangan soal langkah pencegahan terhadap korupsi.
Dahlan Iskan memiliki pandangan soal korupsi yang terjadi karena lemahnya sistem yang ada. Karena itu, Dahlan menganggap perbaikan sistem bisa meminimalisir korupsi.
"Kita betul-betul terperangah, peraturan sudah begitu kuat, aparat sudah tambah dengan KPK, tapi penangkapan koruptor masih begitu masif, tiap hari TV memberitakan. Ini pertanda sistem yang belum sempurna karena itu yang penting sistem harus mempersulit orang melakukan korupsi," ujar Dahlan di Palembang, Jumat (24/1).
Namun pendapat itu tidak disetujui oleh Pramono Edhie Wibowo. Menurut dia, korupsi bisa diberantas jika ditanamkan kepada diri sendiri untuk tidak korupsi. Selain itu, Pramono Edhie juga ingin efek jera diterapkan bagi koruptor dengan pemiskinan bagi pelaku korupsi.
"Memberantas korupsi harus berangkat dari diri sendiri, hukum ditegakkan sesuai dengan aturan, tidak pandang dulu, pemiskinan lebih menakutkan dari pada hukum mati. Karena dia akan melihat anak dan keluarganya miskin karena perbuatan sendiri," kata Pramono Edie.
Karena itu, dia tak setuju dengan Dahlan. Dia meminta persoalan korupsi tidak hanya menyalahkan sistem, tetapi berangkat dari diri sendiri untuk tidak melakukan korupsi.
"Jangan salahkan sistem tapi berangkat dari diri sendiri baru berani mengambil keputusan yang tepat," kata dia.
Mendengar bantahan tersebut, Dahlan tidak tinggal diam. Menurut dia, kesadaran tidak bisa menjadi patokan untuk mencegah dan memberantas korupsi. Dia tetap pada pendiriannya, agar sistem harus diperkuat, agar pejabat terpaksa tidak korupsi karena sistem yang kuat.
"Kalau semua diharapkan kesadaran diri sendiri, tiap Jumat dengar khutbah, tiap hari mendengar nasihat, tapi kenapa korupsi terjadi? Memang baik dimulai diri sendiri, tapi aplikasinya sulit," jawab Dahlan terhadap pandangan Pramono Edhie.
Gayung pun bersambut, Pramono Edhie mencontohkan korupsi yang bisa dicegah dari keberanian diri sendiri. Kejadian ini, saat dirinya menjadi KSAD TNI saat hendak membeli tank.
"Rp 280 juta dana untuk beli 44 tank, saya kirim pasukan untuk meriset langsung ke pabriknya. Ternyata bisa mengadakan 150 tank, artinya andai berangkat dari diri sendiri bisa (cegah korupsi)," sambut dia.
"Hiduplah apa adanya, sesuai dengan kemampuan kita, jangan keluar dari kemampuan, jangan berlagak, nantang di luar kemampauan, dari mana uang tamabahan akan diambil. Berangkat dari diri sendiri, jangan menyalahkan orang, semua bisa baik, kita memutuskan hukuman tidak takut," pungkasnya.