Presiden Singgung Jalan Solo-Purwodadi Rusak, Hasto: Bagus Jokowi Bantu Kepemimpinan Ganjar
Seharusnya jalan yang bergelombang memang semestinya dibeton.
Seharusnya jalan yang bergelombang memang semestinya dibeton.
- Presiden Jokowi Resmikan 33 Jalan Inpres di Jawa Timur, Habiskan Dana Rp 925 M
- Jokowi Sentil Jalan di Jateng Rusak, Segini Besaran Dana Perbaikan Era Gubernur Ganjar
- Jokowi Sindir Jalan Rusak di Jateng: Sudah Bertahun-tahun Tidak Beres-Beres
- Presiden Jokowi Singgung Anies Prabowo Ganjar Pasti Melanjutkan: Tak Akan Berani!
Presiden Singgung Jalan Solo-Purwodadi Rusak, Hasto: Bagus Jokowi Bantu Kepemimpinan Ganjar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung, pembangunan ruas jalan Solo-Purwodadi, Jawa Tengah tidak kunjung selesai bertahun-tahun.
Menanggapi hal itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku bersyukur jika Presiden Jokowi membantu kepemimpinan Ganjar Pranowo selama di Jawa Tengah.
Diketahui, Ganjar sempat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.
"Pak Jokowi kan menjelaskan jalannya bergelombang karena ada gerakan tanah. Makanya harus dibeton. Jadi kan bagus Pak Jokowi membantu kepemimpinan Pak Ganjar di Jawa Tengah sebelumnya," kata Hasto, kepada wartawan di Teuku Umar, Jakarta, Selasa (23/1).
Dia pun menilai, seharusnya jalan yang bergelombang memang semestinya dibeton. Sehingga, tidak ada lagi kerusakan.
"Kemudian ya ada jalan yang begelombang harus dibeton, ada juga jalan pintas yang lurus seperti jalan tol," imbuh dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir soal jalan Solo-Purwodadi, Jawa Tengah yang bertahun-tahun pembangunannya tak kunjung selesai.
Padahal, kata Jokowi, sudah berulang kali jalan tersebut diperbaiki namun tetap saja mengalami kerusakan.
"Pagi jam 7.30 WIB kita ngecek pembangunan perbaikan jalan Solo - Purwodadi yang suddah bertahun-tahun tidak beres-beres. bener?" kata Presiden Jokowi, saat pembagian sertifikat tanah, di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
"Dan saya tahu karena hampir setiap minggun itu sekali dua kali tiga kali kalau mau Randu Blatung dan Blora itu lewat, begitu diperbaiki diaspal setahun dua tahun rusak lagi karena tanahnya memang bergerak," sambung dia.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengambil langkah untuk agar jalan di Solo-Purwodadi tak mudah rusak dengan menggunakan kerangka beton setebal 25 cm.
Meskipun, penggunaan beton memang jauh lebih mahal dibanding aspal, tetapi dia tak ingin jalanan rusak mengganggu aktivitas warga.
"Setebal 25 cm pakai rigid beton. Tadi kita coba mulus. Mugi-mugi boten rusak melih (semoga tidak rusak lagi). Sudah dibeton setebal gini masak mau rusak lagi," ujar Jokowi.