Jawab Sindiran Jokowi, Ganjar Beberkan Penyebab Perbaikan Jalan Solo-Purwodadi Belum Beres
Ganjar mengaku semasa menjabat Gubernur Jawa Tengah pernah melakukan inspeksi bersama Presiden Jokowi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Ganjar mengaku semasa menjabat Gubernur Jawa Tengah pernah melakukan inspeksi bersama Presiden Jokowi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Jawab Sindiran Jokowi, Ganjar Beberkan Penyebab Perbaikan Jalan Solo-Purwodadi Belum Beres
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo merespons sindiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut pembangunan Jalan Solo-Purwodadi, Jawa Tengah bertahun-tahun tak beres.
Menurut Ganjar, perbaikan jalan tersebut tak kunjung rampung karena dananya untuk penanganan Covid-19.
Ganjar mengatakan, jalan rusak tersebut berada di daerah Gemolong, Jawa Tengah yang merupakan jalan antar provinsi.
Ganjar mengaku semasa menjabat Gubernur Jawa Tengah pernah melakukan inspeksi bersama Presiden Jokowi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Namun jalanan tersebut memang kerap kali rusak.
"Pas jalan bagus, dulu bagus. Saya bilang (ke Jokowi), 'Pak itu jalan saya lho pak' 'Loh kenapa bisa begini?' 'Ini sejak saya kecil pak (rusak) nah itu saya beton semua. Tapi duitnya habis pak, buat Covid kemarin sehingga infrastruktur tidak kami betulin'," kata Ganjar di kawasan Kendal, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Ganjar mengatakan, setelah infeksi itu perbaikan jalan di kawasan Solo-Purwodadi akhirnya dibantu Kementerian PUPR.
Ganjar mengaku memiliki data perbaikan jalan tersebut.
"Nah pada saat pengecoran, saya kira ada beritanya waktu itu. Kemudian ditanya dan keluar di media. Berapa persen jalan baiknya? Kaget beliau. Sekarang sudah 80 hingga 88 persen kalau enggak salah, itu ada datanya," ujar Ganjar.
Menurut Ganjar, pembangunan jalan tersebut tinggal dikebut.
"Wah kalau ini bagus, sebenarnya kita tinggal ngebut saja pada soal itu. Tapi saya menyampaikan terima kasih kok. Saya orang yang tahu berterima kasih," kata Ganjar.
Ganjar lantas menyinggung pembangunan jalan di wilayah lain yang lebih buruk daripada di Jateng, di mana hingga tenggat waktu habis dananya hanya digunakan untuk jalan-jalan. Namun Ganjar tidak menyebut spesifik wilayah tersebut.
"Bagus ini dibandingkan yang ada di wilayah lain. Saya enggak mau sebut, karena waktu itu, habis berjalan-jalan di tempat lain," kata Ganjar.
Jokowi Sindir Jalan Rusak di Jateng: Sudah Bertahun-tahun Tidak Beres-Beres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir pembangunan jalan Solo-Purwodadi, Jawa Tengah yang bertahun-tahun tak beres. Padahal menurut Jokowi, perbaikan jalan itu sudah berulang kali dilakukan namun tetap mengalami kerusakan.
"Pagi jam 07.30 WIB kita ngecek pembangunan perbaikan jalan Solo-Purwodadi yang suddah bertahun-tahun tidak beres-beres. bener?" kata Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengambil langkah untuk agar jalan di Solo-Purwodadi tak mudah rusak dengan menggunakan kerangka beton setebal 25 cm.
Meskipun, penggunaan beton memang jauh lebih mahal dibanding aspal, tetapi dia tak ingin jalanan rusak mengganggu aktivitas warga.
"Setebal 25 cm pakai rigid beton. Tadi kita coba mulus. Mugi-mugi boten rusak melih (semoga tidak rusak lagi). Sudah dibeton setebal gini masak mau rusak lagi," ujar Jokowi.