Priyo akui banyak kader inti Golkar ikut partai lain di pilkada
"Ya meskipun sedih harus kita ikhlaskan," kata Priyo.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol Priyo Budi Santoso mengakui banyaknya kader Golkar yang maju dalam pilkada serentak tidak memakai nahkoda partai berlambang beringin. Hal ini, kata dia, merupakan dampak dari perpecahan yang melanda partainya.
"Faktanya banyak kader inti Golkar sekarang yang tidak bisa gunakan perahu Golkar. Sehingga mereka menggunakan partai lain," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/7).
Mantan Wakil Ketua DPR ini mengaku sedih dengan banyaknya kader di daerah yang maju dalam pemilihan kepala daerah tidak mengunakan partai penguasa pada masa Orde baru tersebut. "Ya meskipun sedih harus kita ikhlaskan," katanya.
Hal tersebut, lanjut dia, menjadi pekerjaan yang berat bagi Golkar. Sehingga, untuk kedepannya, dia mendorong agar Golkar islah secara permanen.
"Harus saya akui masalah ini (perpecahan internal Golkar) mempunyai dampak psikologis bagi keadaan Golkar kedepannya. Mudah-mudahan disadari pemimpin Golkar. Jalan islah rekonsialisasi merupakan satu-satunya cara paling top menyatukan puing-puing Golkar," ujarnya.
Priyo menegaskan islah merupakan cara terbaik meredam ketegangan di dua kubu. Sebab, jika kedua belah pihak mengandalkan pengadilan untuk menyelesaikan sengketa, sama saja membiarkan masalah menjadi berlarut-larut.
"Tertinggi itu ada di Mahkamah Agung (MA). Nanti ada Peninjauan kembali (PK) itu baru bisa selesai 2 tahun," tukasnya.
Baca juga:
Bahas islah Golkar dan Pilkada, Priyo Budi Santoso temui Ketua DPR
Golkar kubu Agung Laksono minta Bambang Soesatyo 'ngaca'
Idrus Marham curhat ke KPU kendala kirim surat rekomendasi pilkada
KPU segera evaluasi SK bersama DPP Partai Golkar
Konflik internal, dukungan Golkar dan PPP ditolak KPU Pelalawan
Akui sulit menang, Golkar tak usung calon di Jateng dan Jatim
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Golok Sulangkar dianggap sakral? Bagi masyarakat Banten, golok Sulangkar menjadi senjata tradisional yang sakral. Ini terkait bahan bakunya yang menggunakan besi tua yang disinyalir tetap hidup saat dijadikan bahan golok.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Apa itu Golok Sulangkar? Untuk golok berbahan pijakan kuda serta bekas ranjang tua ini dinamakan golok Sulangkar.