Pujian dan serangan SBY kepada Jokowi
Di hadapan ratusan peserta Musyawarah Nasional Apindo, SBY menyindir soal kebijakan Jokowi yang menaikkan UMR.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah memuji cara kerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang sering melakukan blusukan ke kampung-kampung kumuh di ibu kota. Dengan cara tersebut, SBY yakin Jakarta bisa menjadi lebih bersih.
"Apa yang dilakukan Gubernur Jokowi kemarin yang turun langsung ke daerah-daerah di Jakarta, beliau (Presiden) mendukung Pak Jokowi agar Jakarta menjadi kota yang bersih dan indah," kata Julian di Jakarta, Rabu (17/10).
SBY pun menginstruksikan agar menteri-menterinya membantu Jokowi. Dengan begitu program Jakarta bersih pun diharapkan tercapai.
"Presiden akan menugaskan menteri terkait untuk membantu mewujudkan ibu kota yang bersih, tertib dan indah," kata Julian.
Namun selain memuji blusukan Jokowi, SBY juga menyerang kebijakan Jokowi yang menaikkan upah buruh di Jakarta. Di hadapan ratusan peserta Musyawarah Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) kemarin, SBY menyindir soal Upah Minimum Provinsi (UMP).
Presiden meminta agar persoalan upah buruh tidak dikaitkan dengan kepentingan politik untuk menjadi populis di mata masyarakat.
"Jangan dikaitkan dengan politik. Saya ingatkan politisi, kolega-kolega saya, janganlah mendorong sesuatu yang bisa jadi bom waktu, harus rasional, jernih. Populisme membabi buta tidak baik. Keberpihakan pada kaum lemah, ya. Tapi harus dengan cara cerdas," tegas SBY.
Hal itu dikatakan SBY saat memberi sambutan dalam Munas Apindo di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin. Hadir dalam acara Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pertanian Suswono, Menakertrans Muhaimin Iskandar dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
SBY melanjutkan, upah buruh yang terlampau rendah tidaklah adil dan tepat. Namun, kenaikan upah juga harus berlandaskan kepada kemampuan perusahaan kepada buruh. Jika tidak, kenaikan secara paksa dapat membebani pengusaha.
"Kalau bangkrut nanti ada PHK. Kalau PHK yang menderita juga pekerja," tambahnya.
SBY memang tidak mengatakan pernyataannya itu ditujukan langsung kepada Jokowi. Namun, untuk diketahui, yang paling meresahkan pengusaha belakangan ini adalah UMP DKI 2013 yang ditetapkan naik menjadi Rp 2,2 juta, dari tahun sebelumnya Rp 1,5 juta.
Kenaikan UMP DKI itu diakui sangat berat oleh pengusaha. "UMP telah ditetapkan. Gara-gara Pak Jokowi ini kita semua jadi pusing," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi sebelumnya pada forum yang sama.