Quick Count: PSI, Perindo, Berkarya & Hanura Tak Capai 4%, Suara Masuk 42,35%
Poltracking mencatat, dari suara TPS masuk 42,35 persen pada Pukul 17.05 WIB, PDIP masih unggul dengan perolehan 19,67 persen. Di tempat kedua masih diduduki oleh Partai Golkar dengan 12,73 persen.
Quick Count atau hitung cepat lembaga survei soal Pemilu legislatif 2019 tak kalah seru dari capres dan cawapres. Hal itu terlihat dari hitung cepat yang dilakukan oleh Poltracking Institute, Rabu (17/4).
Poltracking mencatat, dari suara TPS masuk 42,35 persen pada Pukul 17.05 WIB, PDIP masih unggul dengan perolehan 19,67 persen. Di tempat kedua masih diduduki oleh Partai Golkar dengan 12,73 persen.
-
Apa itu quick count? Quick count adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara yang sudah masuk.
-
Bagaimana quick count bekerja? Quick count menggunakan teknik statistik dan penarikan sampel yang ketat dari lapangan. Biasanya, quick count menggunakan metode Stratified Random Sampling (pengambilan sampel bertingkat), di mana populasi target dipisahkan menjadi beberapa segmen dan kemudian diambil secara acak.
-
Apa sebenarnya Quick Count itu? Quick count atau hitung cepat adalah proses perhitungan suara secara cepat dan sementara yang dilakukan oleh lembaga survei atau kelompok masyarakat untuk memperkirakan hasil suara dalam suatu pemilihan umum.
-
Siapa yang melakukan Quick Count? Quick count dilakukan oleh lembaga survei, lembaga pemantau pemilu, atau kelompok masyarakat sipil yang independen dan tidak terafiliasi dengan calon atau partai politik.
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
-
Kapan quick count bisa diketahui? Hasil quick count biasanya sudah bisa diketahui beberapa jam setelah penutupan pemungutan suara, namun tidak memiliki kekuatan hukum dan hanya bersifat perkiraan.
Sementara di urutan ketiga dan empat, bersaing ketat antara Gerindra dan PKB. PKB unggul tipis dengan 11,91 persen, sementara Gerindra dapat 11,84 persen. Di urutan kelima ada NasDem dengan perolehan 8,72 persen.
Di papan bawah juga tak kalah ketat untuk bisa lolos ambang batas parlemen empat persen. PSI masih belum berhasil tembus 2 persen, hanya mendapatkan 1,52 persen. Perindo di 2,95 persen dan Berkarya 2,28 persen. Hanura juga merosot dengan mendapatkan 1,80 persen.
1 Partai Kebangkitan Bangsa [PKB] 11,91%
2 Partai Gerakan Indonesia Raya [Gerindra] 11,84%
3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan [PDIP] 19,67%
4 Partai Golongan Karya [Golkar] 12,73%
5 Partai Nasional Demokrat [NasDem] 8,72%
6 Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) 0,65%
7 Partai Beringin Karya [Berkarya] 2,28%
8 Partai Keadilan Sejahtera [PKS] 6,85%
9 Partai Persatuan Indonesia [Perindo] 2,95%
10 Partai Persatuan Pembangunan [PPP] 4,95%
11 Partai Solidaritas Indonesia [PSI] 1,52%
12 Partai Amanat Nasional [PAN] 5,68%
13 Partai Hati Nurani Rakyat [Hanura] 1,80%
14 Partai Demokrat [PD] 7,34%
19 Partai Bulan Bintang [PBB] 0,82%
20 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia [PKPI] 0,30%
TPS masuk: 42,35%
Baca juga:
Unggul di Quick Count Pilpres 2019, Jokowi Minta Rakyat Kembali Bersatu
Quick Count Charta Politika: Jokowi 54.35% dan Prabowo 45.65%, Suara Masuk 80.48%
Survei Internal Pilpres 2019 PDIP: Jokowi-Ma'ruf Menang 56-57 Persen
Jokowi-Ma'ruf Menang di Tujuh TPS di Rutan Cipinang
Polisi Amankan Senjata Api dan Tangkap 5 Pelaku Bentrokan di TPS 7 Sampang