Relokasi warga Pluit, Jokowi tak langgar HAM
Pindahkan ribuan warga. Tanpa sedikit pun kekerasan dan pelanggaran HAM.
Relokasi warga di sekitar Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dinilai tidak melanggar hak asasi manusia (HAM). Upaya tersebut justru menjadi langkah tepat agar masyarakat sekitar terbebas dari bahaya banjir yang setiap saat selalu mengancam.
Hal tersebut disampaikan Poengky Indarti, Direktur Eksekutif Imparsial, lembaga swadaya masyarakat yang selama ini memfokuskan diri pada isu penegakan hak asasi manusia (HAM). "Secara substansial, saya tidak melihat Jokowi melakukan pelanggaran HAM. Apalagi waduk tersebut memang harus dibangun agar masyarakat bisa terbebas dari banjir," ungkap Poengky di Gedung Ombudsman, 9 Juni 2014.
Menurut dia, Komnas HAM pada akhirnya tidak mempersoalkan masalah yang sempat mengemuka ini. Komnas HAM berusaha melakukan mediasi antara Joko Widodo dengan warga sekitar Waduk Pluit yang hendak direlokasi ke rumah susun Marunda.
Seperti diketahui, kala itu Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berusaha melakukan normalisasi Waduk Pluit yang terlihat kumuh dipenuhi bangunan liar sehingga kerap diterjang banjir tersebut. Bahkan berdasarkan temuan Pemrov DKI Jakarta, di sekitar Waduk Pluit bermunculan pengusaha kecil yang mengais keuntungan dengan menyewakan dan mengontrakan sejumlah rumah di atas lahan di kawasan Waduk Pluit.
Gubernur Joko Widodo pun sempat menyatakan keheranannya atas tuduhan dirinya telah melakukan pelanggaran HAM saat berusaha merelokasi warga Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta. Padahal, dia berserta jajarannya telah menyediakan fasilitas yang lengkap dan memadai bagi warga yang mau dipindahkan ke rumah susun. "Kami melakukan upaya dialogis, agar warga bersedia pindah ke rumah susun. Kami juga melengkapi fasilitas di setiap unit rusun dengan teve, meja, kursi, tempat tidur, termasuk kompor. Semuanya gratis, warga tinggal masuk. Masa upaya seperti ini dibilang melanggar HAM," ucap Jokowi.
Setelah ditata ulang, kini Waduk Pluit telah berubah wajah menjadi fasilitas umum ramah lingkungan yang banyak dikunjungi warga Jakarta.Tak hanya menjelma lebih indah, bahaya banjir pun berhasil diminimalisir.
Dalam debat capres perdana tadi malam, yang disiarkan secara langsung oleh sejumlah stasiun televisi swasta, calon presiden Joko Widodo kembali mengungkapkan upaya dialogis dan manusiawi saat merelokasi warga Waduk Pluit. Langkah tersebut, dia harapkan, bisa menjadi contoh dalam menyelesaikan problem sosial di masyarakat, tanpa harus melakukan kekerasan. (sjk)