Reshuffle di depan mata, Rini Soemarno yang dicopot Jokowi?
Wahyu Sakti Trenggono yang dikabarkan bakal isi posisi Rini Soemarno.
Kabar reshuffle kabinet kian santer terdengar. Berhembus isu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan lakukan perombakan kabinet bulan ini atau paling lambat setelah Pilkada serentak Desember 2015 nanti.
Sebuah kabar datang dari Istana menyebutkan, Menteri BUMN Rini Soemarno yang katanya akan diganti oleh Jokowi dalam reshuffle kabinet jilid II nanti. Rini diganti karena muncul sejumlah desakan berbagai pihak dan membuat RAPBN 2016 lalu hiruk pikuk di DPR terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) ke BUMN yang dinilai terlalu besar.
Nama Wahyu Sakti Trenggono, orang dekat mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang dikaitkan dengan isu pencopotan Rini Soemarno ini. Wahyu Sakti diketahui merupakan tim sukses Jokowi-JK pada Pilpres 2014 lalu.
Pencopotan Rini juga terdengar oleh Politikus PDIP Hendrawan Supratikno. Namun dia sendiri tak bisa memastikan apakah benar dalam reshuffle jilid II nanti, Jokowi berani mencopot seorang Rini Soemarno.
"Itu saya mendengar, tapi saya tidak tahu sumbernya siapa. Itu sebabnya untuk saat ini itu saya anggap sebagai spekulasi biasa saja," kata Hendrawan kepada merdeka.com, Senin (9/11).
Hendrawan mengakui jika kinerja Rini memang salah satu yang mendapatkan sorotan dari publik belakangan ini. Dia juga menilai layak jika memang nanti Rini akhirnya dicopot oleh Jokowi.
"Contohnya ketika PMN tidak disetujui fraksi-fraksi di DPR. Padahal pembahasannya sudah cukup panjang melalui komisi. Kenapa tidak disetujui? Berarti anggaran yang disusun BUMN dianggap tidak kredibel. Terus kita mengatakan berarti menyangkul kredibilitas menteri. Kalau tidak kredibel maka kerjasamanya dengan Senayan akan terganggu. Seperti itu lebih umum sifatnya," jelas pimpinan Fraksi PDIP di DPR ini.
Sementara soal sosok Wisnu Sakti Trenggono, Hendrawan mengaku tak mengenal dekat mantan Bendum PAN tersebut. Dia tak mau berspekulasi Wisnu benar akan menggantikan Rini Soemarno nantinya.
"Kalau Wisnu Sakti Trenggono saya tidak banyak mengenal. Saya pernah tentu bicara, orang yang saya kira pernah besar dalam industri telekomunikasi. Pengusaha yang banyak berkecimpung di berbagai bidang. Tapi aneh kan kalau belum ada apa-apa sudah berspekulasi. Saya takut media menjadi wahana ilusi dan spekulasi," tutur dia.