Respons PDIP soal Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya enggan berandai-andai soal kadernya Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya enggan berandai-andai soal kadernya Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Respons PDIP soal Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Diketahui, Ketua DPC PDI-P Solo FX Rudy mengatakan bahwa Gibran akan otomatis keluar dari PDIP jika menjadi cawapres Prabowo.
"Enggak usah berandai-andai. Politik itu yang pasti-pasti saja dan yang pasti itu adalah turun ke bawah," kata Hasto saat diwawancarai di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (11/10) malam.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan, partainya juga enggan menanggapi terlalu jauh perihal wacana Gibran menjadi cawapres Prabowo. Sebab, pihaknya tengah fokus turun ke bawah menemui rakyat untuk merebut hati masyarakat.
"Maka mari berlomba memenangkan hati rakyat. Apa yang dilakukan Pak Ganjar Pranowo dengan tidur bersama rakyat, itu sesuatu yang luar biasa, yang tidak pernah terjadi dalam sejarah kepemimpinan kontestasi Indonesia. Itu yang didorong," imbuh Hasto.
Hasto juga mengomentari organisasi sayap Partai Gerindra yang menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo dan Gibran. Dia meminta agar publik melihat realitanya pada saat pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. "Ya namanya usaha. Nanti kita lihat tanggal 19-25 Oktober," kata Hasto.
Dia menjelaskan, PDIP memiliki mekanisme kaderisasi yang sistemik dan digembleng secara disiplin di partai. Salah satu yang diajarkan kepada para kader adalah jiwa ideologis hingga komitmen kerakyatan dan kemampuan menggunakan kekuasaan politiknya bagi kepentingan rakyat.
"Dan terus di-upgrade kemampuannya. Maka PDIP memiliki 54 persen kepala daerah. Kami memiliki 3.332 DPRD kabupaten/kota, 464 DPRD provinsi, 128 DPR RI semua menjadi satu kesatuan yang terus digembleng," jelas dia.
Selain itu, Hasto menyebut keberhasilan kaderisasi kader PDIP dapat dilihat dari kepemimpinan mereka saat menjadi kepala daerah. Dia menyebut daerah yang dipimpin kader PDIP makmur.
"Indikatornya apa? Kemiskinan berkurang, kemakmuran rakyat semakin meningkat, keadilan diwujudkan. Semua dilakukan secara sistemik dan ini melekat menjadi bagian yang menciptakan emosional bonding sesama kader partai," tutur Hasto.
Karena itu, Hasto menyebut, lebih baik masyarakat menyiapkan pemilu dengan sebaik-baiknya dengan gembira dan tak banyak berandai-andai, sehingga saat pemilu tiba, mereka bisa memilih pemimpin yang punya karakter yang baik dengan penuh kesadaran.
"Pemimpin yang bukan dengan polesan, pemimpin yang berbicara dengan mata hatinya bagi kepentingan bangsa dan negara," tutur Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menyebut komunikasi PDIP dan Gibran terus berjalan. Apalagi Gibran tak hanya merupakan kader PDIP, tapi juga anak presiden.
"Komunikasi ini kan fungsi dasar kita semua ya berkomunikasi. Apalagi beliau juga anak Presiden" imbuh dia.
Saat ini terdapat empat nama yang mencuat sebagai kandidat pendamping Prabowo, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Sekadar informasi, sejumlah organisasi sayap Gerindra seperti Sejarah Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) hingga Tunas Indonesia Raya (Tidar) terang-terangan mendeklarasikan capres-cawapres Prabowo-Gibran di 2024. Padahal, sampai saat ini Mahkamah Konstitusi (MK) belum memutuskan gugatan terkait batas usai capres cawapres.