Ridwan Saidi Nilai Psikologi Jokowi Layaknya Akan Kalah Pilpres
Ridwan Saidi Nilai Psikologi Jokowi Layaknya Akan Kalah Pilpres. Menurutnya, kala itu, Partai Golkar sebagai lawan politiknya tidak sampai melakukan hal-hal yang dilakukan rezim sekarang.
Budayawan Betawi Ridwan Saidi menilai capres petahana Joko Widodo atau Jokowi menunjukkan psikologis layaknya akan kalah di Pilpres 2019. Dia melihat hal itu dari sejumlah pengkritik pemerintah yang malah dijebloskan ke penjara.
Ridwan menyampaikan hal itu dalam diskusi bertajuk 'Jelang Pilpres Jokowi Blunder dan Panik?' yang digelar di Seknas Prabowo-Sandiaga, Jalan Hos Cokroaminoto No 93, Menteng, Jakarta, Selasa (12/2).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
Berita lengkap mengenai Pilpres bisa dibaca di Liputan6.com
"Yang kayak begini sebenarnya ini adalah psikologi orang yang sudah mengerti akan kalah. Apalagi Amien Rais, Pak Prabowo, diancam bakal ada penangkapan-penangkapan nah itu dia takut," ujar Ridwan.
Ridwan bercerita saat dirinya dulu mengikuti pemilu di zaman orde baru bersama PPP. Menurutnya, kala itu, Partai Golkar sebagai lawan politiknya tidak sampai melakukan hal-hal yang dilakukan rezim sekarang.
"Golkar dulu tidak panik, karena dia tidak mungkin membendung saya di DKI dia biarkan kita menang enggak ada lagi yang bisa dia lakukan. Aceh menang, Kalimantan Selatan menang, baru dia jagain yang lain-lain," ungkapnya.
Menurutnya, saat ini Jokowi sebagai petahana tak bisa menjaring suara di setiap daerah. Ridwan melihat hampir di setiap daerah yang di sasar petahana saat ini menjadi basis Prabowo-Sandi. Dia mengibaratkan situasi petahana sekarang terjebak dalam taktik sepakbola khas Brazil yaitu Joga Bonito.
"Nah ini dia mau jaga mana mau ke mana kita pergi di situ ada Prabowo-Sandi kok. Susah. Jadi dia itu menghadapi Joga bonito zaman Romario Faria (pemain bola Brazil). Dia mau jaga satu ada Bebeto, dia mau jaga Bebeto ada Dunga, jadi susah. Mereka ini susah. Jadi satu permainan cantik Joga bonito zaman itu. Nah ini sekarang begitu yang dia alami," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ridwan berharap kepada pemerintahan Jokowi berhenti melakukan penangkapan kepada pihak yang melakukan kritik. Ridwan ingin Pilpres disikapi santai layaknya pertandingan yang wajar.
"Kalau pertandingan itu ada yang kalah ada menang ya kan. Enggak usah apa namanya berimbas seperti ini nanti ada penilaian Komnas HAM internasional kok begini-begini amat sih pemilu di Indonesia lawannya enggak boleh menang jangan begitu lah," tandasnya.
Baca juga:
Fadli Zon: Menurut Prediksi Saya, Insya Allah Kita Menang Dengan 63 Persen
KPU Tegaskan Pria Ngaku Petani Bawang yang Nangis ke Sandi Anggotanya Periode Lalu
TKN Jokowi: RI Butuh Pemimpin yang Berpengalaman Mengelola Pemerintahan
Memantau Perakitan Kotak Suara Pemilu 2019
Bawaslu Klarifikasi Wawalkot Semarang Terkait Acara Deklarasi Paslon 01
Protes Kasus Ketua PA 212, Kubu Prabowo Disarankan Gunakan Instrumen di DPR