Politisi PDIP nilai parpol cenderung cari sosok populis di luar kader untuk Pilkada
Anggota komisi VIII DPR ini menganalogikan partai politik sebagai mesin pendulang suara saat pemilihan kepala daerah.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Diah Pitaloka tak segan mengakui kecenderungan partai mencari sosok populis sebagai jagoan untuk pemilihan kepala daerah. Meskipun sosok itu bukan kader partai.
Dari situ dia melihat parpol lupa dengan misi untuk berperan aktif mensejahterakan rakyat. "Partai cenderung mencari sosok populis di luar kader," ujar Diah dalam catatan akhir tahun 2017 pada Diskusi Kopi Ruang Berbagi, Kawasan Setiabudi, Jakarta, Jumat (29/12).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
Anggota komisi VIII DPR ini menganalogikan partai politik sebagai mesin pendulang suara saat pemilihan kepala daerah. Kaderisasi dilakukan dengan tujuan untuk meraup suara sebanyak-banyaknya. Visi misi serta ideologi partai semakin bias. Dia berharap partai politik menyadari dan mengubahnya.
"Seluruh parpol di Indonesia tak hanya menjadi mesin pencari suara, tapi menjadi suatu konstruksi kepartaian yang lebih kuat," ujarnya.
"Parpol harus mempunyai tugas untuk mengantarkan pemimpin di tengah masyarakat yang rindu kesejahteraan," tambah Diah.
Baca juga:
Mendagri minta masyarakat proaktif laporkan kampanye hitam
Ketum Muhammadiyah imbau parpol tak main politik keras saat Pilkada
Jelang Pilkada 2018, Kapolri gandeng KPK bentuk Satgas cegah politik uang
Lukas Enembe - Klemen Tinal didukung koalisi 10 partai bertajuk Papua Bangkit II
Jelang Pilkada 2018, Ombudsman temukan aparatur negara kenakan seragam untuk promosi