Rini Soemarno 'titipan' Megawati di kabinet Jokowi?
"Semua orang tahu kalau Rini sangat dekat sekali dengan Ibu Mega," kata Bambang Soesatyo.
Mantan Ketua Tim Transisi Rini Soemarno digadang menjadi menteri BUMN di kabinet Jokowi-JK. Belum benar menjadi menteri, Rini sudah mendapat banyak kecaman dari sejumlah pihak.
Mantan bos Astra ini bahkan dikabarkan tidak direkomendasikan oleh KPK untuk menjadi menteri. Namun namanya terus berada dalam daftar kabinet Jokowi jelang pengumuman yang bakal dilakukan pada Pukul 16.00 WIB nanti. Siapa sosok Rini Soemarno, orang kuat berada di lingkaran Istana?
Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, bukan rahasia umum jika Rini adalah orang dekat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun Bambang enggan berpolemik jika Rini yang kuat di kabinet Jokowi adalah titipan Megawati.
"Semua orang tahu kalau Rini sangat dekat sekali dengan Ibu Mega. Coba cek dalam setiap acara Ibu Mega, pasti disebelahnya ada Rini," kata Bambang kepada merdeka.com, Minggu (26/10).
Bambang menyayangkan jika Rini tetap masuk jadi menteri jika benar tidak mendapat rekomendasi dari KPK dan PPATK. Dia menilai, seleksi menteri yang menggunakan KPK dan PPATK hanya sebagai ajang pencitraan Jokowi semata.
"Tampaknya stabilo KPK tidak berlaku. Jadi kemungkinan Jokowi hanya basa-basi dan pencitraan saja melibatkan KPK dan PPATK. Buktinya rekomendasi KPK-PPATK atas sejumlah nama yang diduga terlibat korupsi tetap masuk dalam jajaran kabinet," jelas Bambang.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Rini tetap diplot sebagai Menteri BUMN. Selain itu Rini juga membawa gerbong Sudirman Said yang disebut jadi Menteri ESDM.
Sementara Ari Soemarno, yang juga kakak kandung Rini Soemarno disebut bakal menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina. Ari Soemarno sendiri yang telah lama terlibat di dalam Pertamina, sebagai staf khusus direktur hilir, sebagai direktur Petral, sebagai direktur utama Pertamia.
Sementara Sudirman Said sendiri sebelumnya pernah dicopot oleh Dirut Pertamina dari Vice President integrated supply chain (ISC) Pertamina, tanpa alasan yang jelas. Meskipun yang bersangkutan adalah pendiri masyarakat Transparansi Indonesia bersama Sri Mulyani, Kuntor Mangkusubroto, namun selama memimpin ISC diduga terjadi kerugian negara. Namun hal ini tidak pernah diusut secara tuntas.