Rommy soal kesiangan jadi cawapres Jokowi: Tidak ada kata tidak siap
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy memastikan akan mengusung Joko Widodo pada Pilpres tahun depan. Namun, soal cawapres akan didiskusikannya dengan parpol koalisi Jokowi usai pilkada untuk menjaga stabilitas hubungan antar parpol.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy memastikan akan mengusung Joko Widodo pada Pilpres tahun depan. Namun, soal cawapres akan didiskusikannya dengan parpol koalisi Jokowi usai pilkada untuk menjaga stabilitas hubungan antar parpol.
Hal itu disampaikan usai menggelar rapat koordinasi bersama Ketua DPC, anggota DPRD di kabupaten, kota dan Jabar serta anggota DPR RI dari PPP di Hotel Arsilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Senin (23/4). Rakor digelar tertutup.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
"Kalau capres kan sudah ditetapkan PPP Juli lalu kembali mengusung pak Jokowi sebagai capres 2019. Tinggal nanti untuk cawapres kita akan bahas dengan seluruh anggota partai koalisi setelah pilkada selesai," katanya.
Menurutnya, pada pilkada, setiap partai koalisi bisa saja memiliki pilihan yang berbeda. Itu dianggap bisa mengganggu komunikasi politik di tingkat nasional untuk membahas calon wakil presiden.
Meski demikian, PPP melalui Munas Alim Ulama sudah mengajukan lima kriteria cawapres kepada Joko Widodo.
Kriteria yang harus dimiliki cawapres adalah orang yang berintegritas, memiliki jiwa ulama, memiliki kompetensi intelektual, memiliki irama yang sama dengan Jokowi dalam bekerja dan memiliki jiwa muda.
Poin terakhir itu dijelaskan untuk menyesuaikan dengan kenyataan demografis bangsa Indonesia, yakni 40 persen pemilih di pemilu yang akan datang berusia 40 tahun ke bawah.
"Jadi ini sudah saya bacakan dari Munas Alim Ulama minggu lalu dan di hadapan pak Jokowi langsung untuk dijadikan pertimbangan dalam memilih cawapres yang akan datang," katanya.
Terkait nama, pria yang akrab disapa Rommy ini menyebut lima partai politik mulai dari PDIP, Golkar, PPP, NasDem dan Hanura punya pilihan sendiri.
Mengenai kesiapan, dia menilai setiap ketua umum parpol harus siap menjadi capres maupun cawapres. Karena pintu pencalonan capres dan cawapres menurut UUD hanya melalui parpol.
"Tidak ada kata tidak siap kalau negara memanggil dan rakyat memerlukan," ucapnya.
Baca juga:
Golkar yakin parpol pendukung Jokowi tolak syarat AHY jadi Cawapres
PDIP tunggu lawan tanding Jokowi sebelum umumkan cawapres
Kelompok ini ingin Menteri Susi jadi cawapres Jokowi karena sukses pimpin KKP
Demokrat sebut AHY sering silaturahmi dengan kiai hingga petani
Pertarungan PPP dan PKB di tengah Jokowi mencari cawapres