Sambil promosi bukunya, Idrus Marham mundur dari caketum Golkar
"Biarpun saya tidak maju nanti yang penting ideologi saya diterapkan."
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham resmi mengundurkan diri dari bursa bakal calon ketua umum Partai Golkar. Sambil menujukkan buku barunya berjudul 'Magnet Politik Partai Golkar', di podium dalam Kantor DPP Golkar, Idrus menegaskan tidak akan maju.
"Ini ada buku saya, tentang konsep-konsep Partai Golkar. Biarpun saya tidak maju nanti yang penting ideologi saya diterapkan. Jadi buku ini saya mengatakan tidak maju dan buku ini saya dedikasikan dan nanti melalui SC (steering committee), buku ini harus diteruskan, diwakafkan untuk kepentingan Partai Golkar," kata Idrus di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (2/5).
"Dan ada lagi satu buku judulnya 'Ironi Demokrasi Setengah Hati' untuk diserahkan ke kandidat," imbuhnya.
Idrus juga menjelaskan selama ini kurang lebih 1,5 tahun Partai Golkar terlibat dalam konflik internal. Hal tersebut yang memunculkan agar Munaslub Golkar digelar.
"Itulah sebabnya Munaslub yang akan datang harus dijadikan sungguh-sungguh Munaslub persatuan untuk Munaslub yang solid dan satu. Satu kesamaan visi kita agar Golkar ke depan bisa bangkit. Kita boleh saja berbeda meja, tapi visi kita harus sama," tuturnya.
Idrus juga menyampaikan pesan dari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical). "Pesan ketua umum, Munaslub besok itu bukan hanya pergantian ketua umum tapi menjadikan momentum tradisi baru yang dimotori Partai Golkar," ungkapnya.
Seperti diketahui dengan mundurnya Idrus Marham, bakal calon semula yang berjumlah 11 menjadi 10 saja. Beberapa di antaranya yaitu Ade Komarudin, Priyo Budi Santoso, Azis Syamsuddin, Airlangga Hartanto, Mahyudin, Syahrul Yasin Limpo, Setya Novanto, Indra Bambang Utoyo, Wati Amir, dan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.