SBY bantah minta Jokowi jadikan AHY Cawapres di Pilpres 2019
SBY menyadari, hal ini akan dirasakan sama oleh Jokowi, jika ada pihak yang mencoba meminta-minta seseorang menjadi cawapresnya. Bahkan dengan cara dipaksa.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah bahwa dirinya meminta Joko Widodo atau Jokowi untuk mempertimbangkan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden 2019. Adapun hal ini disampaikannya dalam akun resmi Facebooknya, Jumat (30/3).
"SBY yang meminta-minta agar bergabung dengan Jokowi, mendukung Pak Jokowi, termasuk meminta AHY menjadi Cawapres Jokowi, tidak benar. Beberapa kali saya ketemu Pak Jokowi, tidak benar kalau saya, (mengatakan) Pak Jokowi tolong AHY dipertimbangkan sebagai Cawapres bapak. Lantas beberapa menteri Jokowi yang datang kepada saya, juga tidak pernah minta tolong disampaikan ke Pak Jokowi, agar AHY dijadikan Cawapres beliau," ucap SBY.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang menginisiasi kejutan ulang tahun untuk Agus Harimurti Yudhoyono? Istri AHY, Annisa Pohan, menginisiasi kejutan ulang tahun untuk suaminya.
-
Kapan Agus Harimurti Yudhoyono merayakan ulang tahunnya? AHY baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-45 pada tanggal 10 Agustus 2023 yang lalu.
-
Apa yang membuat netizen terkejut tentang Agus Harimurti Yudhoyono? Pasalnya, beberapa netizen terkejut saat mengetahui bahwa usia AHY sudah mencapai 45 tahun, sementara wajahnya masih terlihat begitu awet muda.
-
Bagaimana pernikahan Annisa Pohan dan Agus Harimurti Yudhoyono? Artis berikutnya adalah Annisa Pohan, yang menikah dengan putra Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono. Mereka menikah pada tahun 2005 dan memiliki seorang anak bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono.
-
Bagaimana Aira menunjukkan kekagumannya kepada Susilo Bambang Yudhoyono di hari ulang tahunnya? Di hari ulang tahun SBY, Aira mengungkapkan kekagumannya kepada pepo yang masih terus mau belajar banyak hal.
Dia pun berkaca dari pengalamannya saat menjadi Capres 2004 dan 2009. Di mana akan mempertimbangkan cawapres yang akan digandengnya. Menurut SBY, jika ada yang memaksakan nama atau seseorang sebagai cawapresnya, maka dirinya tak merasa senang.
SBY menyadari, hal ini akan dirasakan sama oleh Jokowi, jika ada pihak yang mencoba meminta-minta seseorang menjadi cawapresnya. Bahkan dengan cara dipaksa.
"Kalau dulu saya pertimbangan cawapres yang akan diajak, kalau ada yang memaksakan, meminta-minta, saya kan tidak happy. Sama kalau sekarang ada yang meminta-minta kepada Pak Jokowi dan setengah memaksa, Pak Jokowi pasti tidak suka. Saya ngerti politik, saya ngerti etika politik, dan tidak mungkin, apalagi AHY itu anak saya sendiri, terus disodor-sodorkan jadi Cawapres Jokowi," jelas SBY.
Dia tak menampik, semua partai ingin menginginkan kadernya bisa menjadi Presiden atau Wakil Presiden pada suatu saat. Tapi, menurutnya, persoalannya bukan keinginan, tapi harus dihitung yang baik, siapa yang akan diusung, terlebih adanya Presiden Threshold 20%.
"Jadi tak bisa seorang tokoh lantas dengan gagah berani memasang fotonya di bilboard, di baliho, dimana-mana, siap jadi Capres, siap jadi Cawapres. Tentu Demokrat tidak seperti itu. Kita akan mengitung secara seksama," ungkap SBY.
Dia pun masih belum mau mengungkapkan, kapan partai berlambang bintang Mercy itu mengumumkan capres-cawapres yang akan diusung. SBY menegaskan, masih ada waktu untuk melakukan hal tersebut.
"Partai Demokrat punya rencana dan timeline. Ini masih lama, kan pemilihannya bulan April 2019, masih setahun lebih. Kalau lihat jadwal KPU, pendaftaran masih bulan Agustus, masih 5 bulan lagi. Saya ingat 2004 dan 2009 waktu mendeklarasikan capres dan cawapres, itu 1 setengah bulan. Kalau lihat Pak Jokowi 2014, mendeklarasikan Jokowi-JK beberapa saat sebelum pendaftaran. Jadi masih butuh waktu Demokrat untuk mempertimbangkan," pungkas SBY.
Reporter: Putu Merta
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jika poros ketiga terbentuk, PKB nilai AHY tak cocok jadi capres
Ungguli Anies Baswedan, AHY dianggap pantas jadi capres poros ketiga
Survei PolcoMM soal cawapres Jokowi: Elektabilitas AHY teratas 24,08 persen
Menangkan Ganjar-Yasin, SBY dan AHY akan keliling Jawa Tengah
SBY kenang rapor merah bahasa sunda AHY hingga reformasi TNI
Beragam cara politisi curi hati Jokowi