SBY: Parpol meninggalkan Jokowi karena tidak cocok cawapres ya anything can happen
SBY: Parpol meninggalkan Jokowi karena tidak cocok cawapres ya anything can happen. "Pak Jokowi sekarang didukung 6 parpol, dalam statement itu beliau solid. Saya pikir benar. 6 parpol bisa setuju bisa juga tidak ada kemungkinan. Parpol meninggalkan Jokowi karena tidak cocok cawapres ya anything can happen," imbuh SBY.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai bongkar pasang koalisi masih mungkin terjadi hingga penutupan pendaftaran capres-cawapres 10 Agustus mendatang. Menurut SBY, koalisi tersebut masih cair terlebih koalisi pendukung Jokowi maupun Prabowo belum memutuskan cawapres.
"Kalau apakah ada kemungkinan bongkar pasang koalisi ya dalam politik bisa saja, bisa iya bisa tidak," kata SBY di kediamannya kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7) malam.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Pak Jokowi sekarang didukung 6 parpol, dalam statement itu beliau solid. Saya pikir benar. 6 parpol bisa setuju bisa juga tidak ada kemungkinan. Parpol meninggalkan Jokowi karena tidak cocok cawapres ya anything can happen," imbuh SBY.
SBY menekankan semua kemungkinan masih bisa terjadi hingga penutupan pendaftaran capres-cawapres. Bahkan hingga waktu terakhir pendaftaran capres-cawapres koalisi masih terpecah.
"Sekarang tanggal 25, tanggal 4 belum tentu ada yang daftar. Siapa tahu tanggal 9-10 baru didaftarkan, dalam keadaan itu bisa saja chaos, bisa saja begitu bisa saja tidak," kata dia.
SBY enggan berspekulasi terkait hal tersebut. Sebab, dia kembali menekankan semua kemungkinan masih bisa terjadi termasuk berkoalisi dengan partai pendukung Jokowi.
"Saya pernah bertemu Airlangga, apakah ada poros baru atau ada poros lain kami tidak masuk wilayah itu, yang kami sepakati ayo jalin komuniksi, atau anything can happen, airlangga kemarin mengikrarkan kesetiaan dan kesolidannya ya kita lihat saja nanti," katanya.
Baca juga:
SBY akui hubungan dengan Megawati belum pulih: Saya sudah berikhtiar 10 tahun
SBY sebut jalan koalisi dengan Jokowi tak terbuka, pilih jajaki Prabowo
Hinca, Amir Syamsuddin dan Syarif Hasan masuk tim kecil penjajakan koalisi Demokrat
Zulkifli Hasan mengaku pertemuan dengan SBY bahas hadirkan pemerintahan yang adil
SBY klaim Jokowi selalu ajak Demokrat gabung pemerintah sejak 2014
SBY: Saya bukan anak buah Jokowi, Ngabalin hati-hati bicara
SBY sebut Jokowi tawarkan posisi menteri jika Demokrat gabung