Sebut Demokrat 'orang baru', Tifatul ingatkan Prabowo tak lupakan PKS
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak rela bila akhirnya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto meminang Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring menilai Demokrat merupakan 'orang baru' yang mendekati Gerindra.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak rela bila akhirnya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto meminang Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring menilai Demokrat merupakan 'orang baru' yang mendekati Gerindra.
"Kalau ini ya, berkalau kalau (Prabowo-AHY), ya kita bisa juga melihat keadaan Gerindra, PKS sudah lama ini berkoalisi di Pilkada. Di DPR dalam tanda kutip Demokrat kan baru mendekat lah. Kami berharap (Demokrat) teman setialah," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/7).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana PKS menanggapi putusan MK? Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap sengketa Pilpres 2024, bersifat final dan mengikat, meski tak sepenuhnya sesuai dengan harapan. Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024.
Dia mengingatkan Demokrat, bahwa sebagai orang yang baru kenal, baiknya jangan langsung meminta posisi cawapres. "Jangan ujug-ujug (tiba-tiba) datang terus minta posisi seperti itu," ujar Tifatul.
PKS, tegas Tifatul, tetap mengutamakan kadernya yakni Ahmad Heryawan sebagai cawapres Prabowo. Dia optimis Prabowo akan menang jika memilih Aher, khususnya dapat mendulang suara di provinsi Jawa Barat. Menurutnya, Prabowo juga belum tentu memilih AHY jadi cawapres.
"Ya ini berkalau-kalau yah (AHY). Kita tetap posisi bahwa menawarkan cawapres kita. Paling utama Ahmad Heryawan. Kalkulasi juga ada beliau dua kali menjadi Gubernur Jabar. Dan sentimen Jabar cukup besar. Jabar provinsi terbesar 47 juta lebih. Wapres terakhir republik ini dari Jabar bapak almarhum Umar Wirahadikusumah. Sentimen orang Jabar ini menurut saya satu penggalangan dukungan besar," paparnya.
Mantan menkominfo di era SBY ini yakin Gerindra tidak akan meninggalkan PKS maupun berkhianat. "So far bukan karakter Prabowo meninggalkan teman setia apalagi mengkhianati teman setia gitu," cetus Tifatul.
Lebih lanjut, Tifatul menilai Partai Demokrat mempertimbangkan cara bermain politik dua kaki. Asal AHY dipilih jadi cawapresnya.
"Saya rasa mereka mempertimbangkan itu (main dua kaki), tapi kata pak Syarief (Waketum Demokrat) kan AHY harga mati ya pasti ada kompromi. Di ujung pasti ada kompromi," tuturnya.
Tifatul juga tak mempersoalkan posisi Demokrat yang 'belok belok'. Mestinya, kata dia, Gerindra ingat kepada PKS yang selalu ada di kala susah dan senang.
"Ya kita lihat nanti (sikap Demokrat). Sebetulnya begini, kita lihat dari koalisi yang setia bertahan yah PKS loh. Dari dulu enggak balik-balik bakul loh dan kita udah kenyang juga loh, orang-orang balik balik bakul. Kita enggak sebutkan siapa aja. Dulu di Golkar juga di kita loh," tandas Tifatul.
(mdk/bal)