Sekjen PDIP: TB Hasanuddin kalah karena Ridwan Kamil selalu pakai baju merah
Meski begitu, dari 17 persen suara pendukung setia PDI Perjuangan di Jabar TB Hasanuddin dan Anton masih bisa mempertahankan 14 persen suara loyalis. Hal itu, kata dia, menandakan pendukung PDI Perjuangan masih solid.
Pasangan TB Hasanuddin dan Anton Charliyan berada di posisi buncit pada penghitungan cepat Pilkada Serentak Jawa Barat (Jabar). Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Hasto Kristiyanto menuding, kalahnya pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan itu karena Calon Gubernur Jabar nomor urut satu Ridwan Kamil sering mengenakan baju merah hingga menggerus suara pendukung TB Hasanuddin-Anton.
"Meski demikian pada putaran terakhir ini Pak Ridwan Kamil selalu menggunakan baju merah sehingga itulah yang menyebabkan suara kami juga agak salah satunya tergerus," kata Hasto di DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (27/6).
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Kenapa PDIP Jabar sangat menginginkan Anies diusung untuk Pilkada Jabar? Kami di Jawa Barat tentunya sangat mempunyai keinginan Pak Anies diusung di Jawa Barat. Kami menilai bahwa yang sudah mengerucut pada akhirnya bubar itu karena ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies diusung di Jabar,” dia melanjutkan.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
Meski begitu, dari 17 persen suara pendukung setia PDI Perjuangan di Jabar TB Hasanuddin dan Anton masih bisa mempertahankan 14 persen suara loyalis. Hal itu, kata dia, menandakan pendukung PDI Perjuangan masih solid.
"Dan untuk itu strong point kita itu 14 persen itu masih bisa dijaga oleh Paslon Pak TB yang menunjukan loyal supporter dari PDIP tetap solid di Provinsi Jawa Barat tersebut," ungkapnya.
Hasto menjelaskan, partai Banteng merah itu punya alasan tersendiri untuk mengusung TB-Anton. PDI Perjuangan itu juga akan mengevaluasi kekalahan beberapa kader-kadernya di pilkada, termasuk Jabar. Evaluasi ini juga bisa jadi gambaran untuk Pilpres 2019.
"Apakah kemudian Jabar menentukan konstelasi pilpres kami akan cermati itu," ungkapnya.
"Partai akan melakukan evaluasi di daerah-daerah menang, kami akan perkuat, kemudian daerah kalah kami akan lakukan evaluasi, penyebabnya dimana dan menemukan hal-hal yang sifatnya substansial untuk dilakukan perbaikan," ucapnya.
Hasil hitung cepat lembaga survei SMRC menegaskan kemenangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di Pilgub Jawa Barat. Suara masuk dari TPS sudah 100 persen, hasilnya, Ridwan-Uu memperoleh 32,26 persen. Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul diusung oleh PPP, NasDem dan PKB serta Hanura.
Sementara di urutan kedua ada pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu dengan 29,58 persen. Pasangan ini didukung oleh PKS, Gerindra dan PAN.
Di urutan ketiga, ada Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapatkan 25,38 persen. Pasangan ini diusung oleh Golkar dan Demokrat.
Di posisi terakhir, ada Tb Hasanuddin dan Anton Charliyan dengan perolehan 12,77 persen. Pasangan ini diusung oleh PDIP.
Baca juga:
Golkar: Jatim dan Jateng menang karena solid, Jabar kalah karena belum rezeki
Kang Hasan temui Emil: Saya punya banyak data intelejen dia yang menang
Hitung cepat final SMRC: Ridwan-Uu 32,36%, Sudrajat-Syaikhu 29,58, Deddy-dedi 25,38%
Sudrajat-Syaikhu ungguli Rindu di Lapas Sukamiskin
Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi ucapkan selamat kepada Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul
Dedi Mulyadi: Saya titip Jawa Barat kepada paslon nomor 1
Rindu menang telak di TPS Deddy Mizwar mencoblos