Sekjen PDIP Ungkap Isi Pertemuan Jokowi dan 6 Ketum Partai di Istana
Hasto mengatakan yang dibahas di dalam pertemuan di istana adalah mengenai isu-isu kebangsaan yang menyangkut masa depan bangsa serta negara.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons kritik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait dugaan tidak netral dalam pemilu 2024.
Kritik bermula saat Presiden Jokowi yang mengumpulkan ketua umum partai politik di Istana Negara yang dikabaekan untuk konsolidasi Pilpres 2024.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
Hasto menegaskan, pembicaraan antara ketua umum partai politik dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, tidak membahas soal politik praktis.
“Kan kita tidak berbicara tentang tokoh-tokoh (bakal capres-cawapres) kita tidak berbicara tentang politik praktis,” kata Hasto di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (8/5).
Hasto menyampaikan, dalam pertemuan itu, membahas tentang kebijakan yang berkesinambungan soal menghadapi tantangan bangsa ke depan. Dan hal itu dinilai wajar, agar pemimpin masa depan mampu mewujudkan visi ke depan.
“Sehingga dengan adanya kesepahaman itu dapat dibangun suatu dialog-dialog antar pimpinan partai politik. Sehingga di situ tidak dikerucutkan (soal nama bakal capres-cawapres) di istana,” ujar Hasto.
Dia menyebut, PDIP memiliki banyak pengalaman dalam menempatkan sesuatu baik urusan politik praktis, maupun urusan terkait kepentingan membangun bangsa dan negara. Dan itu juga menjadi sikap Presiden Jokowi.
Oleh karena itu, dia mengatakan yang dibahas di dalam pertemuan di istana adalah mengenai isu-isu kebangsaan yang menyangkut masa depan bangsa serta negara.
“Berbicara dengan demografi, bonus demografi, bagaimana ini memberikan suatu leverage dalam kemajuan Indonesia ke depan, itu kan merupakan suatu pembicaraan terkait dengan kepentingan negara,” terang Hasto.
“Tidak ada berbicara tentang orang per orang, yang terkait dengan pemenangan Pemilu 2024,” tegas dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu dengan enam ketua umum parpol di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5).
Ketua umum partai politik yang diundang adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputro, Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)