Sekjen PDIP yakin tak ada kotak kosong di Pilpres 2019
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meyakini pemilihan presiden (Pilpres) 2019 tidak hanya diikuti calon tunggal.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meyakini pemilihan presiden (Pilpres) 2019 tidak hanya diikuti calon tunggal. Karena itu, dia yakin tidak akan ada calon kotak kosong pada Pilpres 2019. Sebab, dalam demokrasi tetap memerlukan penantang untuk beradu gagasan demi mencari pemimpin terbaik.
"Tetapi kami meyakini bahwa Pilpres ke depan dipastikan tidak akan ada kotak kosong karena demokrasi juga memerlukan sebuah syarat adanya kontestasi gagasan untuk mencari pemimpin yang terbaik," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/4).
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
PDIP hingga kini juga terus melakukan komunikasi politik jelang Pilpres dengan beberapa partai. Hal itu dilakukan untuk bisa membuat sistem politik di Indonesia berjalan dengan baik.
"Kekuatan gotong royong nasional ini bersama-sama sehingga gagasan untuk bertemu dengan Pak Prabowo gagasan untuk bertemu dengan Partai PKS, Demokrat, Gerindra, kemudian juga PAN itu merupakan hal yang seharusnya kita lakukan sebuah bangsa," ungkapnya.
"Ketika menjelang kemerdekaan kira bisa bertemu kenapa sekarang kita tidak bisa bertemu. Itulah yang harusnya kita lakukan langkah-langkah terobosan," ucapnya.
Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini sudah memutuskan untuk mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden 2019. Namun, dalam demokrasi, keputusan pemimpin dan presiden terbaik ada di tangan rakyat.
"Kita tentu saja berpikir hal yang terbaik bahwa pada akhirnya rakyat yang berdaulat. Rakyat yang menentukan pemimpin untuk rakyat pemimpin untuk mengemban tanggung jawab yang tidak mudah pemimpin Indonesia yang begitu besar agar mencapai kejayaan sebagai bangsa," ucapnya.
Baca juga:
Sandiaga pastikan tak ada deklarasi Prabowo sebagai capres dalam rakornas Gerindra
Akbar Tandjung nilai pertemuan Luhut dan Prabowo bisa jadi bahas Pilpres
Cak Imin: Saya ngomong kan Join, Jokowi-Muhaimin
Wasekjen PDIP: Makin banyak dukung Pak Jokowi, makin bagus
Luhut soal gerakan #2019gantipresiden: Ngapain diganti, Jokowi bagus kok