Sekjen PPP: Kalaupun Ada Tambahan Koalisi, Tidak Lebih dari Satu Partai
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arsul Sani mengklaim, belum mendengar terkait ada penambahan partai oposisi yang akan bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin. Partainya kata Arsul, menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arsul Sani mengklaim, belum mendengar terkait ada penambahan partai oposisi yang akan bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin. Partainya kata Arsul, menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi).
"PPP menyerahkannya kepada Pak Jokowi. Kita belum mendengar kok. Yang mau jadi Presiden kan Pak Jokowi," kata Arsul di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi sebagai pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
Dia juga menduga jika ada penambahan partai hanya ada satu partai yang bergabung. Namun Arsul enggan membicarakan siapa yang akan bergabung. Dia menegaskan hal tersebut akan jadi prioritas Jokowi.
"Kalaupun berandai-andai ada pertambahan anggota koalisi itu tidak akan lebih dari 1 partai. Tapi satunya siapa, nah itulah biar menjadi keputusan Jokowi tentu setelah berbicara dengan para ketum parpol," lanjut Arsul.
Sebelumnya, ada beberapa partai koalisi Jokowi-Ma'ruf yang menolak koalisi oposisi untuk bergabung. Partai NasDem, PKB tidak mau memberi celah untuk oposisi bergabung. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar beralasan koalisi Jokowi kini sudah cukup 'gemuk' untuk ditambah partai lain.
"Saya setuju. Ini sudah banyak," kata Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (23/7).
Menurutnya, kebersamaan yang dibangun dengan partai koalisi Prabowo tidak harus gabung ke koalisi Jokowi. Sebab, kata Cak Imin, membangun sebuah koalisi membutuhkan waktu lama.
"Cukup bareng-bareng nanti. Kalau kebersamaan bisa ya nanti tetap bersama. Tapi butuh waktu untuk sosialisasi bersama," jelas Cak Imin.
Baca juga:
Wapres JK Hadiri Pembubaran TKN Jokowi-Ma'ruf
6 Syarat Bagi Partai Oposisi Jika Ingin Gabung Koalisi Jokowi
PKB Sebut Koalisi Jokowi Belum Putuskan Wadah Baru Usai TKN Dibubarkan
PPP Pastikan Hanya TKN yang Dibubarkan Bukan Koalisi Jokowi
Moeldoko yakin Jokowi Pertimbangkan Kemungkinan Partai Oposisi Gabung Koalisi
PKS Nilai Istilah Koalisi Plus-plus Isyaratkan Jokowi Ingin Rangkul Gerindra