Sekjen sebut 'tangan kanan' Djan Faridz jadi dalang kader PPP di DIY dukung Prabowo
Sekelompok kader PPP di Yogyakarta mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, gerakan itu dimotori oleh tangan kanan Djan Faridz di Yogyakarta.
Sekelompok kader PPP di Yogyakarta mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, gerakan itu dimotori oleh tangan kanan Djan Faridz di Yogyakarta.
"Itu dimotori Syukri Fadholi, Ketua DPW PPP Yogyakarta, yang memang salah satu tangan kanannya Djan Faridz," ucap Arsul di Posko Cemara, Jakarta, Rabu (10/10).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
Dia menuturkan, sebenarnya Syukri sempat masuk dalam PPP Romahurmuziy, tapi belakangan beda haluan.
"Belakangan merasa barang kali dapat peran, atau kurang apa. Kan selalu supaya menarik perhatian publik atau media. Kalau kita A, dia harus B. Memang dari sisi PPP sendiri, dari seluruh konsolidiasi organsiasi yang dilakukan di seluruh Indonesia 34 Provinsi, yang memang belum tuntas itu Yogyakarta," jelas Arsul.
Saat ditanya posisi Djan Faridz, dia menegaskan tidak mengetahui apakah mendukung Prabowo-Sandiaga atau Jokowi-Ma'ruf. Tapi pria yang duduk sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini mengungkapkan Djan pernah menawari kantor untuk TKN.
"Enggak tahu sampai sekarang kan ini. Nah sekarang kemarin itu sebetulnya dia bahkan menawarkan tempat juga. Ada propertinya, jadi bagian kantor TKN. Kemudian TKN memutuskan untuk tidak," katanya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ketum PPP sebut kasus Ratna Sarumpaet mega hoaks yang harus dituntaskan
Rommy sebut massa PPP DIY dukung Prabowo adalah kumpulan caleg gagal
PPP minta semua caleg siap jadi jurkam Jokowi-Ma'ruf
Ketum PPP kapok empat kali keok lawan Jokowi
Blusukan ke Pasar di Yogyakarta, Ketum PPP sebut hampir semua harga pangan stabil
Ketum PPP ajak para caleg teladani ketulusan dan keberhasilan Jokowi