Semangat Prabowo bikin Pilpres 2014 bak Perang Baratayuda
Prabowo Subianto adalah mantan tentara yang terjun ke politik.
Kondisi politik menjelang Pemilihan Presiden 2014 makin memanas. Kedua kubu yang bersaing yaitu Prabowo-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla bersaing dengan strategi terbaiknya demi kursi RI1. Ada yang menarik dari strategi kubu Prabowo yaitu seringnya menggunakan pengibaratan perang dalam berbagai pertemuan politik.
Hal ini wajar mengingat Prabowo Subianto adalah mantan tentara yang terjun ke politik. Berikut ini semangat kubu Prabowo membuat Pilpres 2014 bak Perang Baratayuda seperti dirangkum merdeka.com.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
Amien Rais sebut Baratayuda politik
Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Amien Rais menilai 9 Juli mendatang sebagai? Baratayuda politik. Baratayuda adalah istilah yang dipakai di Indonesia untuk menyebut? perang besar di Kurusetra antara keluarga Pandawa melawan Kurawa. Perang ini merupakan pemuncak dari kisah Mahabharata dari India.
"9 Juli itu semacam baratayuda politik. Serem. Di sini tapi mungkin kecil-kecilan. Tetapi saudara-saudaraku, kita harus khusnul yang bulat dan jangan ragu-ragu," kata Amin dalam tausiahnya di acara Isra Mikraj di mesjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, Selasa (27/5).
Namun, Amien tidak menjelaskan siapa Pandawa dan siapa Kurawa.
Amien menyebutkan bahwa dalam pemilihan presiden nantinya rakyat bisa melihat sebagai? kesempatan untuk berperan dalam perubahan bangsanya. Dia menyerukan untuk memakai mental? perang Badar, yaitu perang umat muslim terhadap kaum Quraisy.
"Kita pakai mental perang Badar, jangan pakai mental perang Uhud. Perang Uhud itu kan? wanipiro? Kalau perang Badar nanti, yang penting kita bersatu sebagai bangsa. Siapun? pemenangnya nanti," imbau Amien.
Prabowo: Kami Pandawa, yakinkan rakyat siapa Kurawa
Capres Prabowo Subianto mengibaratkan kubunya sebagai Pandawa dalam perang Baratayuda.? Dia meminta pendukungnya untuk meyakinkan rakyat siapa sesungguhnya kubu Kurawa.
"Kita ingin kita tegar kalau ada yang menyebar black campaign tidak usah kita balas. Semakin jahat, kita balas dengan kebaikan. Yakinkan kita ksatria pandawa, yakinkan rakyat siapa yang Kurawa dan siapa yang diridhoi Allah SWT," ujar Prabowo di Bandung, Selasa (28/5).
Prabowo menambahkan, hati boleh panas tetapi kepala tetap dingin dan tenang. "Karena kita berada di jalan yang benar. Bukan mereka-mereka yang ingkar janji," ujarnya.
Prabowo menegaskan, pihaknya ingin menjadi instrumen kebangkitan bangsa. Pihaknya ingin menjadi poros yang terdepan sebagai pandu kebangkitan rakyat Indonesia.
"Saya minta bantuan dan kerja keras. Terutama ibu-ibu karena yang bekerja keras ibu-ibu daripada bapak-bapak. Ajak mertua-mertua dan besan-besan. Kalau tidak dukung Prabowo-Hatta kebangetan," ujar Prabowo.
Prabowo: Jenderal di atas kursi tidak bisa perang
Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto meyakini bahwa seorang pemimpin harus turun langsung ke lapangan untuk mengetahui situasi. Menurut dia, seorang pemimpin yang hanya di belakang meja, tidak bisa memimpin.
Mantan Danjen Kopassus ini mengibaratkan gaya kepemimpinan seorang jenderal di TNI. Seorang jenderal, kata dia, harus ikut berperang dan memimpin pasukan.
"Dalam sejarah jenderal di atas kursi, jenderal on chair. Biasanya jenderal di atas kursi tidak bisa memimpin pasukan di medan perang. Tidak, kita harus menghargai mereka-mereka yang berkeringat," kata Prabowo saat memberikan pidato politiknya dalam acara deklarasi Tim Pemenangan Prabowo - Hatta di Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/5).
Di kesempatan yang sama, Prabowo mengaku mencalonkan diri sebagai presiden karena ingin menyejahterakan rakyat Indonesia. Salah satunya dengan memberikan lapangan pekerjaan kepada para pengangguran.
"Kami ingin melihat seluruh rakyat Indonesia tersenyum bahagia. Kami ingin melihat anak Indonesia sehat. Kami ingin melihat ibu-ibunya tersenyum melihat anak-anaknya sehat. Bapak-bapaknya tersenyum karena tidak bingung menafkahi anak-anaknya," terang dia.
Tidak hanya itu, Prabowo juga berjanji akan membuat Indonesia mandiri. Negara yang tidak bergantung pada negara lain.
"Kami berjuang agar pengorbanan suami ibu-ibu tidak sia-sia. Kami berjuang agar anak-anak ibu menjadi warga negara yang terhormat. Agar jadi negara yang tidak minta-minta dan negara yang tidak jadi boneka negara lain. Negara yang berdiri sama tinggi duduk sama rendah dengan negara lain," pungkasnya.
Prabowo bawa keris
Ada satu hal yang menarik saat Prabowo memimpin kampanye di Gelora Bung Karno. Selain naik kuda, dia juga memegang keris.
Bagi pria Jawa, keris adalah lambang kedigdayaan. Simbol ksatria dan kepemimpinan.
Sosok Prabowo yang naik kuda sambil membawa keris mengingatkan orang pada sosok Pangeran Diponegoro yang melawan Belanda tahun 1925-1930.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyampaikan Prabowo memang keturunan Pangeran Diponegoro.
Rabu (24/6), Prabowo berziarah ke Makam Sunan Giri di Desa Giri, Kabupaten Gresik. Di sana dia sempat memegang keris Sunan Giri. Kabarnya orang yang memegang keris itu akan jadi pemimpin yang berhasil.
Prabowo naik kuda
Tak akan ada Capres lain yang menunggang kuda saat kampanye, selain Prabowo Subianto. Dalam kampanye nasional di Gelora Bung Karno pekan lalu, Prabowo tampil bak komandan kavaleri berkuda.
Prabowo naik kuda diiringi ajudan, berkeliling meninjau pasukannya yang berdiri tegap. Persis dalam acara militer.
Dia mengenakan pakaian kebesaran dengan sepatu boot tinggi. Prabowo memang menyukai kuda. Disebut-sebut harga kudanya lebih dari Rp 3 miliar. Koleksi kuda Prabowo ada puluhan. Semua kuda terbaik yang kerap menang lomba di luar negeri