Senior dan Deklarator Projo Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024: Teman-Teman di DPP Tidak Beres

Tokoh senior dan deklarator relawan Projo (Pro Jokowi) ini mengaku sebagai kader, simpatisan PDIP sekaligus deklarator relawan Projo pada tahun 2013.

Sikap dukungan terhadap Ganjar Pranowo diambill, kendati DPP Projo belum menyatakan dukungan secara resmi pada calon presiden (capres) tertentu. Tetapi mereka menutup calon lain di luar nama Ganjar Pranowo.

"Kami melakukan ini karena ada ketidakberesan teman-teman yang duduk di DPP Projo. Kita para deklarator tidak sampai hati dan tidak tega Projo akan seperti sekarang ini, ke calon di luar Ganjar Pranowo."

Mahchan, juru bicara dan tokoh senior pendiri relawan Projo Jawa Timur di Kota Malang, Sabtu (22/7) petang.

Mahchan didampingi para deklarator relawan Projo dari sejumlah propinsi di Pulau Jawa, seperti Agung Suryo yang merupakan deklarator relawan Projo Jawa Barat, Budiyanto Tarigan deklarator Jakarta, Bambang Soeprapto deklarator Jawa Tengah.

Selain itu, juga hadir para deklarator relawan Projo dari sejumlah kota dan Kabupaten di Jawa Timur. Mereka mengaku segera menyusul sejumlah propinsi lain menggelar deklarasi serupa.

"Kita akan membentuk presidium deklarator relawan Pro Jokowi untuk mewadahi kegiatan teman-teman untuk yang sekarang ini tercecer. Kita terus berkonsolidasi."

Mahchan.

Mahchan juga menyatakan, bahwa Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi kerap membuat pernyataan memihak kepada capres) selain Garjar Pranowo. Kendati sikap tersebut belum menjadi keputusan resmi DPP Projo, tetapi dianggap membingungkan. Karena itu sejumlah deklarator relawan Projo mengambil langkah mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. "Oleh karena dengan sikap kami ini, mudah-mudahan sadar. Tetapi sadar atau tidak sadar kami mengambil langkah mendukung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden 2024," tegasnya. Terkait kemungkinan melengserkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketua Umum Projo, Mahchan mengaku tidak berhak atas langkah tersebut. "Kami tidak memiliki hak dan kewajiban untuk mengatakan itu, nanti DPC dan DPD yang mengatakan, yang mempunyai hak itu mereka," ungkapnya.

Sementara dalam keterangan tertulisnya, disampaikan bahwa kader dan simpatisan PDIP pada 2013 membentuk Relawan Pro Jokowi. Deklarasi relawan pertama kali digelar di DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Awalnya relawan terdiri dari kader dan simpatisan dan mempunyai kartu anggota PDIP. Namun seiring waktu, dibuka peluang bergabungnya anggota masyarakat umum yang bukan kader dan simpatisan PDIP. Pada 2024 terbentuklah organisasi masyarakat (Ormas Projo) untuk menampung aspirasi sebagian relawan Pro Jokowi untuk bergabung dalam satu wadah organisasi. Pemilu 2014 dan 2019 relawan Pro Jokowi (Projo) berjuang untuk memenangkan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia .

"Untuk menghadapi Pemilu 2024 DPP Ormas Projo mau menunjuk Capres lain selain yang ditunjuk DPP PDIP. Hal ini tentu tidak dapat diterima oleh deklarator atau pendiri relawan PRO Jokowi yang menghendaki agar seluruh relawan Pro Jokowi mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 – 2029," tulisnya.

Tindakan DPP Ormas Projo yang akan menunjuk Capres selain Ganjar Pranowo dinilai merusak atau tidak sesuai dengan aspirasi seluruh relawan Pro Jokowi di tingkat akar rumput.