Setnov jadi ketua fraksi, Ical dinilai tak peduli dengan Golkar
"Aburizal Bakrie tidak peduli dengan Golkar tapi lebih peduli dengan kekuasaannya," kata Nico.
Golkar menunjuk Ade Komarudin sebagai Ketua DPR menggantikan Setya Novanto (Setnov) yang mengundurkan diri. Sementara Setya Novanto ditunjuk menggantikan Ade jadi Ketua Fraksi Golkar di DPR.
Namun langkah Golkar menunjuk Setya Novanto sebagai Ketua Fraksi Golkar dinilai buruk. Sebab, Setya Novanto terbelit kasus pencatutan nama Presiden Jokowi dalam upaya perpanjangan kontrak Freeport. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR juga sudah memberikan sanksi ringan kepada Setya Novanto.
"Pengangkatan Setya Novanto menjadi ketua fraksi itu langkah yang buruk. Artinya, Aburizal Bakrie tidak peduli dengan Golkar tapi lebih peduli dengan kekuasaannya," kata pengamat politik Populi Center Nico Harjanto dalam Diskusi Perspektif Indonesia di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Minggu (19/12).
Nico menilai, Partai Golkar merupakan partai besar dan berada di posisi kedua dalam pemilu legislatif (pileg) 2014. Sehingga, Ical seharusnya bisa lebih mementingkan situasi politik Indonesia dan menjaga nama baik partainya.
"Seharusnya dia (Ical) menunjuk orang lain yang dianggap layak dan pantas untuk dijadikan ketua fraksi. Sebab, bagaimana mungkin Setnov bisa menjadi ketua fraksi yang prima bila sejak awal sudah ada cacat etika," paparnya.
Dengan demikian, pengangkatan Setya sebagai ketua fraksi dianggap melecehkan nilai keadilan etik di masyarakat. Bukan hanya itu, situasi ini juga dianggap melecehkan aspirasi publik untuk memperbaiki kualitas politikus tanah air.
"Itu juga akan semakin memperburuk citra Golkar dan DPR," pungkasnya.
Sebelumnya, Setya Novanto resmi menjadi ketua Fraksi Golkar setelah seluruh petinggi partai Golkar menggelar rapat pimpinan (Rapim) di Bakrie Tower pada Kamis (17/12) kemarin. Selain penunjukan Setnov sebagai ketua fraksi Golkar, Ade Komarudin juga diputuskan menjadi pengganti Setnov menjadi Ketua DPR.
"Kita rapat partai, yang rapat partai itu di bawah pimpinan Pak Aburizal Bakrie sama semua pimpinan. Dalam rapat, pimpinan dimintai tanggapan dan pada akhirnya yang kita ketahui bersama Pak Ade Komarudin jadi Ketua DPR dan saya ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Golkar," ujar Setya Novanto di Gedung Nusantara 3, DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/12).
Baca juga:
Ade Komarudin: Setahun kemarin, DPR tak produktif dan terlalu gaduh
Ini cara Setnov buat kembalikan kepercayaan rakyat
Mundur dari kursi ketua DPR, Setya Novanto bisa dijerat Kejagung
Rebutan kursi Ketua DPR, Golkar kubu Ical & Agung kembali berseteru
Golkar kubu Agung Laksono tunjuk Agus Gumiwang jadi ketua DPR
Barang pribadi Setnov di DPR diangkut ke rumah pribadi
Wapres JK akui sulit masyarakat percaya Setya Novanto
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.