Setya Novanto rela dicopot jadi ketua DPR kalau Agung kuasai Golkar
Setya merupakan wakil ketua umum Partai Golkar hasil Munas Bali.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto, tak mau ambil pusing bila kepengurusan Partai Golkar diambil alih oleh kubu Agung Laksono. Wakil ketua umum Partai Golkar versi Aburizal Bakrie ini, mengaku siap apabila nantinya dia digantikan oleh kader Golkar lainnya menjadi ketua DPR.
"Sebagai keluarga besar Partai Golkar, posisi Ketua DPR tidak lepas mewakili satu partai. Sebagai kader saya akan ikut aturan dan tata tertib partai, apabila memang begitu (Agung Laksono mencopot), dan demi kebaikan Golkar saya akan jalankan dengan baik," kata Setya di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (9/3).
Namun demikian, menurut dirinya untuk mencopot posisi ketua DPR, tidak bisa melalui keputusan partai, tapi melalui musyawarah di DPR.
"Tapi harus diingat, saya tidak berdiri sendiri melainkan di atas satu kelompok, yaitu keluarga besar DPR. Semua ada mekanismenya," jelasnya.
Setya yang berada di kubu Aburizal Bakrie, mengaku akan patuh dan memenuhi apa yang menjadi mandat partai.
"Saya akan jalankan dengan baik, semua ini demi kebaikan Golkar, semua kami lakukan sebaik-baiknya," kata Novanto.
Seperti diketahui, Ketua DPP Golkar kubu Agung, Agun Gunanjar mengatakan akan ada perombakan besar-besar di Fraksi Golkar DPR. Salah satunya adalah mencopot ketua DPR Setya Novanto yang ditunjuk oleh Partai Golkar.
"Kalau sesuai peraturan perundang-undangan dan tata tertib bisa saja," kata Agun.
Agun menegaskan, penggantian Setya tidak akan terjadi dalam waktu dekat karena perlu dibicarakan dengan berbagai pihak, termasuk kubu Aburizal Bakrie. Agun juga belum bisa menyebutkan siapa yang akan diplot untuk menggantikan Setya Novanto.
"Masih ada tahapan dan langkah-langkah-langkah lebih lanjut," katanya.
Baca juga:
Bamsoet sebut Golkar sulit islah karena beda visi soal kekuasaan
Fraksi Golkar: Munas Ancol tak perlu memecat, kami mundur sendiri
Kubu Agung Laksono sebut Ical dkk haus kekuasaan gugat putusan MPG
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kenapa banyak Ketua DPD Golkar ingin Airlangga Hartarto kembali memimpin secara aklamasi? "Makanya cukup rasional jika DPD ingin aklamasi untuk AH," jelasnya. Dia menambahkan, tidak mudah untuk Golkar meraup suara maksimal di Pemilu karena tidak ada kader yang bertarung di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Prabowo dan Gibran setelah tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Mereka pun langsung menuju ruang acara buka puasa di lantai dua, Kantor DPP Partai Golkar.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Bagaimana caranya DPD I Golkar bisa mengganti Ketua Umum Airlangga Hartarto? Aturan mengenai pergantian ketum tercantum dalam anggaran dasar Partai Golkar dengan beberapa ketentuan. Salah satunya, apabila dua per tiga Pengurus Partai (DPD) Provinsi sepakat agar Munaslub dilaksanakan.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).