Setya Novanto serahkan SK Golkar pada Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien
Setya Novanto serahkan SK Golkar pada Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien. Partai Golkar resmi memberikan surat keputusan (SK) dan rekomendasi Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat hari ini. SK Penetapan langsung diserahkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Partai Golkar resmi memberikan surat keputusan (SK) dan rekomendasi Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat hari ini. SK Penetapan langsung diserahkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Sejumlah petinggi partai Golkar hadir dalam acara ini, di antaranya Ketua Dewan Pakar Partai Agung Laksono, Sekjen Partai Idrus Marham, Bendahara Umum, Robert J Kardinal, Ketua Bidang Desentralisasi dan Otonomi Daerah Azis Syamsudin, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa I (Jakarta dan Jabar) Agun Gunandjar, Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini, Nurul Arifin, Ketua Korbid Kepartaian Kahar Muzakir, Ketua Bidang Pemenangan DPP Partai Golkar Yahya Zaini.
Hadir pula dalam acara ini Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien. Emil sapaan akrab Ridwan Kamil dan Daniel terlihat duduk di barisan depan, satu meja dengan Setnov.Sayang, ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi tak hadir.
Sebelum deklarasi dilakukan, Wakil Sekjen Pemenangan Jawa 1 Ratu Dian Hatifah lebih dulu membacakan surat rekomendasi pasangan Emil-Daniel di Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Surat rekomendasi itu ditandatangani 24 Oktober 2017 oleh Setnov dan Idrus.
Tak berselang lama, Setnov langsung menyerahkan surat rekomendasi kepada Emil dan Daniel didampingi beberapa petinggi Partai Golkar.
"Dengan kata Bismillah saya selaku Ketua Umum DPP Partai Golkar menyerahkan surat pencalonan Gubernur RIdwan Kamil dan Wakil Gubernur Daniel Mutaqien sebagai calon gubernur Jawa Barat," di aula Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (9/11).
Setelah menerima surat rekomendasi, Emil mengucapkan terima kasih dan berdoa agar diberi kelancaran dalam bertarung Pilgub Jabar.
"Dengan ini saya Ridwan Kamil bersama Daniel Mutaqien menerima secara resmi surat rekomendasi pencalonan dari Partai Golkar sebagai calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023. Semoga Allah SWT memberikan ridho atas niat dan langkah kita semuanya. Terima kasih," tukasnya.
Baca juga:
Golkar serahkan SK dukungan Emil-Daniel di Jakarta, kader Jabar geram
Uu vs Daniel, siapa lebih pantas dampingi dampingi Ridwan Kamil?
Cairkan suasana, Golkar Jabar akan undang Dedi Mulyadi & Ridwan Kamil
Kriteria Cagub dan Cawagub Jawa Barat dari PDIP
Aceng Fikri sebut Hanura belum pasti dukung Dedi Mulyadi di Jabar
Skenario menang PDIP di Jawa Barat, kombinasi kader dan non kader
Gerindra rasional, lirik posisi cawagub Jabar sekaligus buka peluang koalisi lain
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)