Siapa yang Jegal Tetty Paruntu jadi Menteri Jokowi?
Berkaca mata hitam, kemeja putih lengan panjang dipadu celana hitam, Tetty Paruntu melambaikan tangannya ke arah wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10). Senyum mengembang dari wajah Bupati Minahasa Selatan itu. Ditunggu-tunggu, Tetty tak kunjung keluar seperti calon menteri lainnya.
Berkaca mata hitam, kemeja putih lengan panjang dipadu celana hitam, Tetty Paruntu melambaikan tangannya ke arah wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10). Senyum mengembang dari wajah Bupati Minahasa Selatan itu. Ditunggu-tunggu, Tetty tak kunjung keluar seperti calon menteri lainnya.
Hari itu, Presiden Jokowi sedang memanggil para calon menteri. Tetty tiba tak lama setelah mantan ketua MK Mahfud MD masuk ke dalam Istana sekitar pukul 10.00 WIB. Kemudian Ada Bos Go-Jek Nadiem Makarim, Erick Thohir, Wishnutama. Semuanya menghadap presiden untuk diberitahu posisi apa yang akan dijabat dalam kabinet lima tahun ke depan.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa yang ditunjuk Jokowi sebagai Plt. Mentan? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian RI berdasarkan Keputusan Presiden nomor 92/P Tahun 2023 tanggal 6 Oktober 2023.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Surya Paloh mengenai jatah menteri di kabinet? "Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju," kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa yang memberi Prabowo pangkat Jenderal Kehormatan? Presiden Joko Widodo atau Jokowi merespons soal munculnya pro dan kontra dalam kenaikan pangkat Menteri Pertahanan sekaligus capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan TNI.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Pemilik nama lengkap Christiany Eugenia Paruntu itu menjadi satu-satunya bakal calon menteri perempuan yang diundang kemarin. Sementara para tokoh yang lain sudah keluar dari Istana dan memastikan diminta jadi menteri, Tetty hingga tengah hari tak kunjung muncul.
Kabar gagalnya Tetty menjadi menteri datang dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. Dia mengungkapkan Tetty langsung meninggalkan Istana melalui pintu samping usai bertemu Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
"Tadi ada Ibu Tetty usulan dari Partai Golkar, di dalam tadi beliau menunggu dulu Pak Airlangga. Setelah bertemu Pak Airlangga, beliau langsung meninggalkan Istana lewat samping jadi tidak sampai ketemu Presiden," ujar Bey di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10).
Secara tersirat, Bey menyebut Tetty batal menjadi menteri. "Karena tidak bertemu dengan Presiden jadi bukan (menteri)," ucapnya.
Kronologi Undangan ke Istana
Dalam wawancara dengan wartawan senior Ilham Bintang, Tetty blak-blakan terkait kedatangannya ke Istana. Dia datang atas permintaan mantan Mensesneg Pratikno, via WhatsApp pukul 22.27 WIB, pada Minggu (20/10). Sebelum mendapat giliran bertemu Jokowi, Tetty diminta berkomunikasi dengan Kabiro Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Namun, lanjut Tetty, setelah satu jam lebih menunggu, sekitar pukul 11.30 WIB protokol Istana menemuinya. Dia diminta mengisi formulir dan menandatangani 'Pakta Integritas' yang berisi beberapa hal.
"Pertama, tidak tersangkut kasus hukum. Kedua, kewarganegaraannya tidak berstatus ganda (dwi kewarganegaraan). Itu antara lain. Semua pertanyaannya saya jawab. Dan, tandatangani," ungkap Tetty. Setelah itu, Tetty diminta pindah tempat menunggu di lounge Istana.
Selang beberapa menit, Mensesneg Pratikno menemuinya dan meminta klarifikasi Tetty atas dua kasus. Pertama, mengenai keterlibatan Tetty dalam kasus mantan anggota DPR Bowo Sidik yang disebut menerima suap sebesar Rp2,6 miliar dari Tetty atas kerja sama pengangkutan pupuk dan gratifikasi senilai Rp7,7 M. Kasus kedua, mengenai mutasi ASN di kantornya yang mengakibatkan Sekda Minahasa Selatan diselidiki pihak berwajib.
Tetty pun mengklarifikasi langsung di depan Pak Pratikno dengan membantah terlibat kedua kasus itu. "Saya memang tidak melakukan itu," tegas Ketua DPD Golkar Sulawesi Utara itu.
"Saya juga membantah soal kasus mutasi ASN, yang ditanyakan Pak Pratikno. Kasus itu sama sekali tidak ada. Saya juga heran, kok isu itu muncul," jelas Tetty.
Tak lama kemudian, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto datang. Tapi Tetty membantah Airlangga datang untuk menyuruhnya pulang. Justru Airlangga membantu saya menjelaskan mengenai tuduhan itu. Setelah itu Tetty pun pulang.
"Saya itu diminta datang oleh Pak Pratikno. Ini masih saya simpan pesannya di WhatsApp. Pesan beliau masuk pukul 22.27 WIB. Emangnya saya gila datang ke Istana tanpa diundang," cerita Tetty.
Siapa Pengganti Tetty
Menurut Tetty, dia diusulkan resmi oleh Partai Golkar untuk menjadi anggota Kabinet Jokowi-Maruf. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, yang mengusulkan namanya kepada Presiden Jokowi.
"Saya diberitahu Pak Ketum di kantor Golkar tiga hari lalu, hari Jumat. Pak Airlangga menyampaikan bahwa Tetty termasuk dari empat nama dari Partai Golkar yang diusulkan menjadi anggota kabinet. Tiga lainnya, Pak Zainuddin Amali, Pak Agus Gumiwang, dan Pak Airlangga sendiri. Saya tidak pernah minta-minta untuk diutus Partai Golkar. Catat itu Bang," sambung Tetty dalam wawancaranya dengan wartawan senior Ilham Bintang.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar Darul Siska mengemukakan, nama Tetty memang diusulkan langsung oleh Ketua Golkar Airlangga Hartarto kepada Jokowi.
"Yang punya otoritas mengusulkan nama menteri kan ketua umum dan sekjen. Konon kabarnya ada kasus-kasus yang dituduhkan ke beliau, sehingga beliau tidak jadi bertemu presiden," kata Darul ketika dihubungi merdeka.com, Selasa (22/10).
Mengapa nama Tetty yang diusulkan jadi calon menteri, Darul menduga selain karena kompetensi dan kapasitas ada beberapa alasan lainnya. "Seperti unsur keterwakilan daerah dan perempuan, kemudian kepala daerah yang berhasil," ujarnya.
Soal pengganti Tetty sebagai calon menteri, Darul mengaku belum punya informasi karena sejak awal hal ini tidak pernah dibahas dalam rapat DPP.
"Saya menduga, mungkin penggantinya orang dari daerah yang sama, bisa politisi atau kepala daerah juga," pungkasnya.
Sedangkan Tetty sendiri mengaku tidak kecewa atas kejadian yang dialaminya. "Saya kan bukan orang yang tidak punya pekerjaan," tukasnya.
(mdk/bal)