Silaturahmi ke rumah Cak Nun, Ma'ruf minta restu dan saran membangun Indonesia
Dia pun meminta doa dan restu Cak Nun untuk maju sebagai Cawapres dalam Pilpres 2019.
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Kiai Ma'ruf Amin, hari ini menyambangi kediaman Emha Ainun Nadjib di Yogyakarta. Dalam kesempatan itu, Kiai Ma'ruf mengucap syukur bisa diterima oleh sosok yang akrab disapa Cak Nun itu.
"Hari ini saya bersyukur, bisa diterima oleh Emha Ainun Nadjid, tokoh budayawan kita yang terkenal," ucap Kiai Ma'ruf di Rumah Maiyah, Yogyakarta, Minggu (14/10/2018).
-
Apa yang dikatakan Ma'ruf Amin tentang Universitas Indonesia (UI)? Ma'ruf Amin mengapresiasi Universitas Indonesia (UI) sebagai kampus yang melahirkan gagasan dan inovasi. Hal itu disampaikannya saat membuka UI Industrial-Government (I-GOV) Expo 2023 yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Depok, pada 5 Desember 2023."UI merupakan kampus yang menjadi tempat lahirnya gagasan dan inovasi. UI juga menjadi kampus yang berkontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Ma'ruf Amin.
-
Kapan Mohammad Amin menjabat sebagai Gubernur Muda Sumatra Utara? Ia baru dilantik pada 14 April 1947 dan berakhir pada 30 Mei 1948.
-
Kenapa Ma'ruf Amin hadir di muktamar PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Siapa orang tua Ma'ruf Amin? Ma’ruf Amin sendiri merupakan putra dari pasangan Kyai Haji Mohamad Amin dan Hajjah Maimoenah.
-
Kapan Ma'ruf Amin datang ke kantor DPP PKB? Berdasarkan pantauan merdeka.com, Ma'ruf datang sekira 15.46 WIB.
-
Kapan Ma'ruf Amin melanjutkan sekolah ke Tebuireng? Kemudian, Ma’ruf Amin melanjutkan sekolah ke jenjang Madrasah Ibtidaijah Salafijah Safiijah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada 1958.
Dia mengungkapkan, pertama kali bertemu dengan Cak Nun menjelang turunnya Presiden Ke-2 RI Soeharto di Istana Negara.
"Mengantar Pak Harto turun. Kemudian ketemu di Mekkah sekali lagi," ungkap Kiai Ma'ruf.
Dia pun meminta doa dan restu Cak Nun untuk maju sebagai Cawapres dalam Pilpres 2019. Selain itu, dirinya juga meminta masukan dan saran.
"Cak Nun sebagai orang kebudayaan, saya ingin memperoleh masukan-masukan, saran-saran, bagaimana kita membangun negara ini. Supaya lebih baik, lebih rukun, lebih sejahtera, dan lebih maju," jelas Kiai Ma'ruf.
Menanggapi pernyataan Kiai Ma'ruf, Cak Nun justru merendah diri. Menurutnya, tak pantas dimintai penilaian terkait hal tersebut.
"Sebenarnya saya yang bersyukur kepada Allah, karena saya tidak merasa pada levelnya, pada tempatnya untuk panjenengan rawuh kesini. Karena saya, ibarat sepakbola tidak ada di klub atau kesebelasan, wasitnya bukan, hakim garisnya enggak, official PSSI dan klub enggak," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Sebagai santri, Cak Imin banggakan keberhasilan jadikan Ma'ruf Cawapres
Yenny Wahid ajak Mahfud Md dukung Jokowi, begini tanggapan Ma'ruf Amin
Ma'ruf: Kita jangan bawa isu agama, masyarakat Indonesia itu plural
Senang salaman dengan Ma'ruf Amin, santri Ponpes Krapyak bilang 'Berkah Kiai'
Di Pesantren Krapyak, Kiai Ma'ruf terharu bertemu dengan para sahabat