Sindir Jokowi, PAN Bilang Pemimpin Harus Jujur, Amanah dan Cerdas
Menurutnya, sebagai seorang pemimpin Jokowi tidak pantas menyampaikan capaian-capaian yang tidak ia torehkan. Sebab, klaim keberhasilan yang tak pernah dicapai bisa dikategorikan sebagai kebohongan.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Dedi S Gumelar menyoroti capres petahana Jokowi yang menyampaikan data tidak akurat tentang keberhasilan pemerintah dalam debat capres kedua.
Menurutnya, sebagai seorang pemimpin Jokowi tidak pantas menyampaikan capaian-capaian yang tidak ia torehkan. Sebab, klaim keberhasilan yang tak pernah dicapai bisa dikategorikan sebagai kebohongan.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Kapan debat capres ketiga ini diadakan? Debat ketiga Pilpres akan digelar malam ini di Istora Senayan, Minggu (7/1).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Di mana debat Cawapres tersebut berlangsung? “Kita harus hati-hati untuk masalah pencurian data. Untuk itu harus kita kuatkan cyber security, cyber defence kita,” kata dia dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
"Dalam Islam, kalau memilih pemimpin itu syarat yang pertama adalah sidieq, dia harus jujur tidak boleh berbohong. Kemudian juga harus amanah dan terakhir baru yang cerdas. Ketika seseorang memanipulasi data, apalagi menyampaikan data yang tidak benar, sesungguhnya dia telah berbohong," kata Dedi dalam diskusi 'Salah Data yang Bikin Sesat' di Jalan Sriwijaya I No 35, Jakarta Selatan, Selasa (19/2).
Dedi mengatakan, ada sejumlah klaim keberhasilan yang diungkap Jokowi kemudian ramai-ramai dibantah oleh masyarakat. Di antaranya klaim berhasil mencegah kebakaran hutan, klaim tak ada konflik agraria dalam pembangunan infrastruktur, hingga klaim impor komoditas pangan turun.
Menurut Dedi, di era revolusi digital saat ini, masyarakat sudah semakin cerdas dan klaim keberhasilan Jokowi yang telah menjadi jejak digital akan melekat secara permanen diingatan publik.
"Menurut saya ketidaktahuan terhadap suatu hal yang menjadi senjata pihak 01 untuk memojokkan Pak Prabowo, itu bukan aib loh, apalagi dosa. Tapi berbohong adalah dusta," ujar Dedi.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf membela capres Joko Widodo yang dinilai menggunakan data yang salah. Wakil Direktur Saksi TKN Achmad Baidowi mengatakan, salah sebut adalah hal yang biasa.
Apalagi dalam debat kedua ditekankan tidak membawa sontekan. Karena itu penggunaan catatan diminimalisir, meski sebetulnya diperbolehkan.
"Ya karena semalam sifatnya bukan hafalan begitu," kata politisi PPP itu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/2).
Baca juga:
Moeldoko Sebut Jokowi Bawa Pulpen Saat Debat Cegah Kebiasaan Pegang Lengan Baju
KPU: Batasan Menyerang Personal di UU Pemilu Terkait SARA dan Ujaran Kebencian
JK Yakin Kritiknya Soal Infrastruktur Naikkan Elektabilitas Jokowi
Soal Lahan Prabowo, Moeldoko Sebut Jokowi Hanya Ingin Beri Contoh
Prabowo Ogah Serang Balik Jokowi Karena Ingin Simpati Orang Jawa
Ma'ruf Amin Klaim Sejumlah Ulama Pendukung Prabowo di Banten Merapat ke Jokowi
Ma'ruf Amin Sebut Penghormatan Bagi Orang Banten Dipilih jadi Cawapres