Sindir kubu Prabowo, Sekjen Golkar sebut tak mudah menyatukan koalisi
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewick F. Paulus mengatakan, belum rampungnya koalisi kubu Prabowo Subianto, menunjukkan bahwa tidak mudah untuk menyatukan koalisi. Meski demikian, dia menegaskan pihaknya enggan mengurusi kubu lawan.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewick F. Paulus mengatakan, belum rampungnya koalisi kubu Prabowo Subianto, menunjukkan bahwa tidak mudah untuk menyatukan koalisi. Meski demikian, dia menegaskan pihaknya enggan mengurusi kubu lawan.
"Mereka sedang mencari matching, artinya ternyata buat mereka suatu pekerjaan yang tidak mudah menyatukan koalisi yang baru terbentuk dan menyamakan satu pendapat. Tapi biarlah itu tetangga mereka kerja toh kita juga sudah jauh melangkah lebih di depan dari mereka," ucap Lodewick usai pertemuan para Sekjen koalisi Jokowi, di Gedung Djoeang, Jakarta, Sabtu (4/8).
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang diusulkan Golkar untuk menjadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
Dia menegaskan, koalisinya kini fokus bagaimana mengevaluasi Nawacita pertama, dan siap menyambut Nawacita kedua.
"Seperti tadi didengarkan, program atau evaluasi Nawacita pertama dan kita sedang membuat konsep Nawacita kedua pada Indonesia 2045 (menyambut) Indonesia emas. Kita sedang menuju ke sana," jelas Lodewick.
Karenanya, masih kata dia, tak akan mencampuri urusan sebelah. Karena masih ada waktu untuk mereka merampungkan koalisinya.
"Dan tetangga di sebelah biarkan mereka berproses masih ada enam hari lagi berproses. Kita tunggu saja," pungkas Lodewick.
Baca juga:
Demokrat tegaskan tetap dukung Prabowo meski AHY tak jadi Cawapres
Gerindra akan umumkan Cawapres Prabowo tanggal 8, bulan 8, tahun 2018
Gerindra prediksi Prabowo akan lebih dulu mendaftar ke KPU dari Jokowi
Din Syamsuddin harap cawapres di Pilpres 2019 tokoh Islam pluralisme
Pekan depan, PAN tentukan arah koalisi di Pilpres 2019