Skor analis keuangan soal Debat Capres: Jokowi 1 : 0 Prabowo
Debat membalikkan konsensus semula dari para analis pasar modal.
Debat calon presiden dan wakil presiden babak ke-1, Senin kemarin, 9 Juni 2014, mendapat perhatian luas dari perusahaan-perusahaan keuangan terkemuka, baik tingkat nasional maupun internasional. Rata-rata menilai pasangan Jokowi-JK mengungguli Prabowo-Hatta. Topik debat ini adalah tentang demokrasi, pemerintahan yang bersih, dan penegakan hukum dan hak asasi manusia.
Salah satu laporan riset dalam judulnya telak-telak menulis: “29 Hari Menuju Era Baru: Jokowi 1 : 0 Prabowo”. Dalam komentarnya ditulis, “Acungan jempol buat Jokowi dan JK. Mereka menyodorkan rencana-rencana kongkret, bicara bagaimana mengeksekusi, dan mampu menghadirkan bukti dan contoh nyata. Sementara itu, Prawobo-Hatta bagus secara konseptual tapi kedodoran dalam hal eksekusi dan pemaparan mereka jadi lebih seperti pidato dan jawaban retoris… Kami terperanjat penampilan Prabowo tidak sebagus dan sekuat yang kami perkirakan semula.”
Berikut rangkuman tiga laporan riset perusahaan-perusahaan finansial terpandang itu. Nama mereka tidak ditulis karena laporan bersifat confidential.
- Jusuf Kalla dinilai sangat percaya diri dan meluncurkan pertanyaan menohok kepada Prabowo soal pelanggaran hak asasi manusia yang tidak direspons dengan baik oleh Prabowo.
- Prabowo tampil penuh semangat tapi pernyataannya retoris dan kurang fokus. Hatta tampil lebih baik dalam menjawab pertanyaan moderator.
- Debat ini membuat pasar bernafas lega setelah sempat drop 1% Senin kemarin, sebagian karena khawatir akan hasil debat capres yang semula diprediksi bakal memelorotkan popularitas Jokowi.
- Konsensus yang semula berkembang di kalangan analis pasar modal, debat capres akan sangat menguntungkan Prabowo-Hatta karena Jokowi dianggap kurang bagus tampil di media, kurang artikulatif, dan kurang persiapan. “Debat semalam membuktikan sebaliknya.”
- Prabowo-Hatta dinilai bagus dalam kemampuan public speaking, saat bicara melakukan kontak-mata dengan pemirsa. Ini bisa jadi keuntungan untuk pemilih akar-rumput yang boleh jadi tidak memahami keseluruhan isi debat.
- Prabowo-Hatta gagal menyodorkan contoh-contoh riil dan solid tentang program-program pemerintahan mereka, padahal Hatta sudah memiliki berbagai pengalaman di beberapa kabinet sejak 2001.
- Prabowo kelewat emosional saat merespons pertanyaan JK tentang pelanggaran hak asasi manusia.
- Pernyataan Prabowo soal menghentikan kebocoran dalam sumber daya alam Indonesia ke luar negeri berpotensi menciptakan keresahan di kalangan investor dan pasar modal.
- Jokowi-JK menyodorkan contoh-contoh kongkret dari keberhasilan mereka di berbagai pemerintahan. Ini meliputi transparansi pemerintahan dengan mengedepankan program e-budgeting, e-procurement, dan sistem rekrutmen terbuka.
- Jokowi-JK menegaskan bahwa koalisi yang mereka bangun sedari awal menolak politik dagang-sapi dan bagi-bagi kursi, yang dapat memungkinkan mereka membentuk pemerintahan yang ramping dan bersih. (skj)