Soal cuti kampanye presiden, PPP sebut Jokowi yang paling tahu
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai, polemik cuti tidaknya Presiden Jokowi saat mengikuti Pilpres 2019 bukan hal yang perlu dibesar-besarkan oleh partai politik. Hal ini menyikapi soal adanya permintaan PDIP dan Golkar bahwa Presiden Jokowi untuk tidak cuti dalam helatan Pilpres 2019 nanti.
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai, polemik cuti tidaknya Presiden Jokowi saat mengikuti Pilpres 2019 bukan hal yang perlu dibesar-besarkan oleh partai politik. Hal ini menyikapi soal adanya permintaan PDIP dan Golkar bahwa Presiden Jokowi untuk tidak cuti dalam helatan Pilpres 2019 nanti.
"Soal cuti-tidaknya Presiden yang sedang menjabat, ini kan bukan isu baru. Ketika Pak SBY menjadi capres untuk periode kedua maka hal ini juga sudah diatur. Kalau tidak salah Pak SBY ambil cuti waktu hari kampanye," ucap Sekjen PPP Arsul Sani ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (21/3).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang menjadi presiden setelah PDIP menang di pemilu 2019? Seiring dengan kemenangan PDIP, Joko Widodo juga kembali terpilih sebagai presiden Indonesia untuk masa jabatan kedua.
Karenanya, menurut dia, soal cuti ini sebaiknya diserahkan kepada Jokowi saja karena Presiden yang tahu kapan waktu pas untuk cuti atau tidak. "Dan bagaimana mengatur dengan Wapres JK," jelas Arsul.
Parpol, lanjut Arsul, khususnya partai pendukung Jokowi, tidak perlu terlalu dalam untuk mendiskusikan hal ini.
"Parpol tidak usah ikut masuk diskursus ini terlalu dalam," tandas Arsul.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto, mengatakan, bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak perlu cuti untuk ikut dalam pertarungan Pemilihan Presiden 2019. Hal ini disampaikannya usai bertemu dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di kantor DPP Golkar, Jakarta.
"Isu strategis dalam pilpres mendatang dalam konteks peraturan, perundang-undangan Indonesia, tidak dikenal namanya presiden mengambil cuti, karena presiden lambang negara. Kami sepakat serah terima kekuasaan hanya akan terjadi saat pelantikan dan ambil sumpah," ucap Airlangga, Selasa (20/3).
Karena itu, Airlangga meminta KPU menyesuaikan aturan yang tengah dibahas soal cuti presiden ini. "Sehingga peraturan dibawahnya perlu disesuaikan," jelas Airlangga.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Spanduk 'Khofifah Menang, AHY Presiden' muncul di Surabaya
Bahas pemenangan jokowi, PDIP & Golkar buka peluang libatkan senior partai
Syahrul Limpo: Golkar partai besar, tak usung cawapres bisa kehilangan rohnya
Pakar: Khofifah menang Pilgub, jalan AHY menuju pemilihan Presiden bisa mulus
Tanggapi rencana KPU, PSI sebut UU Pemilu tak larang partai baru dukung capres