Soal Indonesia Bubar, Fahri Sebut Prabowo Ingatkan Pentingnya Pemerataan
Soal Indonesia Bubar, Fahri Sebut Prabowo Ingatkan Pentingnya Pemerataan. Tambahnya, yang dibicarakan Prabowo juga terkait dengan sejarah. Dimana ketimpangan bisa menyebabkan suatu negara bubar.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membela Prabowo Subianto yang mengatakan Indonesia akan punah jika ia tidak terpilih sebagai presiden di 2019. Menurut Fahri Prabowo memang berbicara realistis.
"Itu dia berbicara tentang realitas karena itulah yang jadi fokus pikirannya adalah ketimpangan," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/12).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
Fahri lantas menjelaskan maksud Prabowo. Kata dia, Mantan Danjen Kopassus itu hanya mengingatkan pentingnya pemerataan di Indonesia.
"Yang dimaksud Prabowo kalau kita kalah itu adalah kalau ide tentang menjaga kesejahteraan dan kepemerataan pembangunan itu tidak diambil pemerintah, itu bisa berbahaya," ungkapnya.
Tambahnya, yang dibicarakan Prabowo juga terkait dengan sejarah. Dimana ketimpangan bisa menyebabkan suatu negara bubar.
"Jadi Pak Prabowo bicara tentang sejarah. Bicara tentang akibat suatu negara itu terjadi ketimpangan. Bisa transisinya adalah perang saudara, bisa transisi macam-macam," ujarnya.
"Kalau ada segelintir orang yang hidup mewah dan menguasai sumber daya, termasuk sumber daya alam di dalamnya karena ada liberalisasi kepemilikan sumber daya alam. Itu bisa menyebabkan suatu negara perang dan hilang," ucapnya.
Diketahui, dalam pidatonya di Konferensi Nasional Gerindra, Prabowo Subianto mengungkap kegeramannya dengan elite politik di Indonesia. Menurutnya sudah puluhan tahun para elite membawa Indonesia ke sistem yang salah. Dia mengatakan kalau sampai dibiarkan Indonesia bisa punah.
"Kita merasakan rakyat ingin perubahan. Rakyat ingin pemerintah bersih tak korupsi karena itu kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah, kalau kita kalah, negara ini bisa punah," kata Prabowo dalam pidatonya di Konferensi Nasional Gerindra di Sentul, Jawa Barat, Senin (17/12).
Baca juga:
KPU Tolak Usulan Debat Capres-Cawapres di Papua dan Aceh
Soal Indonesia Punah, Ketum PPP Sebut Prabowo Pakai Strategi Semprotan Kebohongan
Politikus PDIP Nilai Ucapan Prabowo Soal Indonesia Punah Hanya Delusi
Lewat Video Call, Prabowo Sapa Emak-emak di Yogyakarta
Luhut Minta Prabowo Tak Asal Ngomong Soal Indonesia Bisa Punah