Soal kemungkinan duet Risma-Sandiaga, Gerindra enggan berandai-andai
"Nanti kita lihat di komunikasi politiknya, siapa yang mau maju atau tidak ada yang maju," kata Fadli
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, keputusan mengenai siapa sosok cagub DKI yang akan diusung oleh Koalisi Kekeluargaan, masih akan menunggu dinamika dan kesepakatan bersama dari ketujuh parpol peserta koalisi tersebut.
Sebab, banyak kabar yang menyebut jika PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2014 ini akan memajukan Tri Rismaharini (Risma) sebagai cagub, sementara Gerindra sudah mantap hendak mengusung Sandiaga Uno.
"Kita enggak bisa berandai-andai. Nanti kita lihat di komunikasi politiknya, siapa yang mau maju atau tidak ada yang maju," kata Fadli di Gedung DPR RI Senayan, Kamis (11/8).
"Kita kan memang belum menetapkan. Masih dalam tahap komunikasi politik. Kecuali Gerindra bisa memutuskan sendiri. Artinya, Gerindra masih membuka komunikasi politik dengan parpol lain," sambungnya.
Mengenai siapa yang akan didaulat mendampingi Sandiaga Uno, Fadli memastikan jika tentunya sosok yang akan diduetkan itu berasal dari partai lain dalam koalisi tersebut. Sebab, perolehan suara Gerindra memang tidak mencukupi, untuk mengusung calon gubernurnya sendiri di Pilakda DKI 2017 mendatang.
"Kita liat nanti. Saya kira dari luar lah (bakal calon pasangannya). Kalau dari internal (Gerindra) tidak mungkin, karena Gerindra harus berpasangan dengan partai lain. Tapi sejauh ini kita mengusulkan satu nama, Sandiaga Uno," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, petinggi DPD dari tujuh partai politik DKI Jakarta bertemu di sebuah restoran di bilangan Jakarta Pusat, Senin (8/8). Mereka sepakat satu suara untuk menggabungkan diri dalam satu koalisi besar di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang akan digelar Februari tahun depan.
Koalisi kekeluargaan yang diinisiasi DPD PDI Perjuangan itu menegaskan sikap politik mereka untuk melawan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok yang sudah diusung tiga partai politik yakni Golkar, Hanura dan NasDem.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
Baca juga:
Sandiaga: Warga ngeluh harga bahan pokok belum turun sejak Lebaran
Gerindra ngotot Sandiaga Uno harus dicalonkan di Pilgub DKI
Gerindra menunggu keputusan Risma atau Budi Waseso di Pilgub DKI
Tak pikir koalisi, Sandiaga diminta Prabowo blusukan ke seluruh DKI
Hanura akan sambangi Gerindra, mau rayu buat dukung Ahok?
Beda jagoan di Pilgub DKI, Hanura tetap sowan ke Gerindra
Gerindra: Kalau Ahok cuti, potensi besar dia kalah