Soal korupsi Atut, Golkar punya dua pilihan
"Kalau Atut dikeluarkan dikhawatirkan Atut akan membuka borok Golkar," kata Burhanuddin.
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku partainya tidak terganggu bila kadernya terkena kasus korupsi. Menurutnya, konsolidasi partai tak bergantung kepada individu.
"Partai Golkar itu tengah menyiapkan semua konsolidasi. Karena Partai Golkar tidak fokus pada individu tapi mesin partai," kata Priyo dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (4/1).
Priyo mengatakan, saat ini memang ada kadernya yang tersandung kasus korupsi seperti Ratu Atut Chosiyah Chasan. Namun, masalah tersebut tidak mengganggu partainya.
"Masalah itu semua terjadi di seluruh partai. Apa boleh buat. Ini merata di semua partai," imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya terus berbenah atas kasus-kasus yang membuat Golkar tersandung. "Kami berbenah diri karena ini bagian dari komitmen kerakyatan," tegasnya.
Sementara, peneliti Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, Golkar saat ini berada dalam dua pilihan menghadapi kasus yang menjerat Atut. Pertama, harus mempertahankan Atut sebagai pengurus agar tidak membuka kejelekan Golkar.
Kedua, mengikuti opini publik agar Golkar menyerahkan kepada hukum. Namun, pastinya ada kendala ke depannya.
"Kalau Atut dikeluarkan dikhawatirkan Atut akan membuka borok Golkar," pungkasnya.