Soal Masa Depan Politik, Ridwan Kamil Tak Mau Bergantung Hasil Survei
Menurut dia, survei yang dilakukan sejumlah lembaga merupakan hal lumrah menjelang kontestasi politik. Hanya saja, soal peluang, ia mengaku tidak bisa memberi tanggapan secara mendalam.
Ridwan Kamil menyebut elektabilitasnya sebagai calon presiden mengalami peningkatan sejak April 2021. Hanya saja, ia tidak ingin kehilangan fokus menuntaskan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Barat.
Diketahui, dalam berbagai survei sosok yang berpotensi sebagai calon presiden, Ridwan Kamil kerap berada di urutan 10 besar bersama nama lain, seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranomo hingga Sandiaga Uno.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Siapa saja yang diprediksi akan maju dalam Pilkada Jabar 2024 selain Ridwan Kamil? Sejumlah nama muncul digadang-gadang sebagai kandidat Pilkada Jabar. Baik diusung partai maupun individu. Salah satu kandidat yang dinilai potensial berlaga di Pilkada Jabar adalah Ridwan Kamil. Kader Golkar itu dinilai cukup menguasai Jabar dengan bekal popularitas yang dimilikinya. Pernah menjabat wali kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.
-
Kenapa Panwaslu Pilkada 2024 penting? Dengan adanya Panwaslu, diharapkan setiap potensi kecurangan atau pelanggaran dapat dideteksi dan ditindaklanjuti dengan cepat, sehingga hasil Pilkada dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak.
-
Kenapa Pilkada 2024 penting? Pemilihan kepala daerah serentak ini menjadi ajang untuk menilai kembali kinerja para pejabat yang sedang menjabat, sekaligus kesempatan bagi calon baru untuk menawarkan visi dan misi mereka dalam membangun daerah masing-masing.
Menurut dia, survei yang dilakukan sejumlah lembaga merupakan hal lumrah menjelang kontestasi politik. Hanya saja, soal peluang, ia mengaku tidak bisa memberi tanggapan secara mendalam.
"Saya fokus menyelesaikan kewajiban sebagai gubernur. Pilihan paling rasional melanjutkan gubernur jilid dua, nasional itu tidak bisa sematematis dan masih jauh, cuma yang saya lihat April 2021 dengan sekarang ada kenaikan (elektabilitas)," ujar dia.
Pernyataan itu didasari pada pengalamannya saat mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Saat itu, dari empat pasangan calon, hasil akhir tidak sesuai dengan survei.
Pasangan Sudrajat-Syaikhu yang dalam survei hasilnya tidak moncer, tapi pada hasil akhir perolehan suaranya kedua terbanyak, mengungguli pasangan Deddy Miswar-Dedi Mulyadi dan Tb Hasanuddin - Anton Charliyan.
"Pada hari H ada gerakan partai yang terstruktur yang kadang-kadang tidak terbaca oleh survei," kata dia.
Disinggung mengenai pilihan partai, Ridwan Kamil mengaku masih menimbang dan belum menemukan keputusan. "Ya semua sedang saya pelajari, pilihan banyak. Kemungkinan (diumumkan keputusan) di tahun depan,” pungkasnya.
Baca juga:
Berencana Kembangkan UMKM di Semarang, Ridwan Kamil Beberkan Strategi Ini
Baliho Disebut Ketinggalan Zaman, Golkar Nilai Semua Bentuk Kampanye Ada Manfaat
PDIP: Untuk Pemilih Generasi Tua, Baliho Masih Efektif
Tak Setuju Ridwan Kamil, PPP Nilai Kampanye Baliho Efektif Buat di Pedesaan
Tanggapi RK, Demokrat Sebut Baliho Efektif Bantu Naikkan Popularitas
PKB Tanggapi Ridwan Kamil: Urusan Kampanye Bukan Soal Ketinggalan Zaman
Ridwan Kamil: Kampanye Lewat Baliho Ketinggalan Zaman