Sudah Ada Calon, PDIP Solo Tunggu Keputusan Mega Terkait Gibran di Pilkada Solo
"Saya santai wae kok. Apapun keputusan DPP, saya juga punya keputusan. Keputusan pribadi saya no, bukan DPC, keputusan kok ajak-ajak," tandasnya.
Polemik siapa bakal calon wali kota dari PDIP yang akan maju dalam Pilkada Kota Solo 2020 mendatang terus bergulir. Meskipun DPC PDIP Solo telah mengajukan satu pasangan nama, yakni Achmad Purnomo - Teguh Prakosa, namun Gibran Rakabuming Raka terus berupaya untuk bisa memiliki peluang sama.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu hari ini menemui Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di kediaman pribadi Jalan Teuku Umar, Jakarta. Pengusaha muda itu menyampaikan keinginannya untuk bisa maju dalam pemilihan Wali Kota Solo.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Apa yang telah diserahkan oleh Cak Imin terkait Pilkada? Saya sejak keputusan banyak yang harus diambil, dilemanya saya tidak ikut-ikut, saya serahkan ke Desk Pilkada," kata Cak Imin kepada wartawan di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/7).
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy), tak mengkhawatirkan langkah Gibran tersebut. Menurutnya, langkah yang dilakukan suami Selvi Ananda tersebut sah dan tidak boleh dihalang-halangi. Apalagi Gibran sudah menjadi anggota PDIP dan ingin bertemu dengan Ketua Umum.
Rudy bahkan mengaku pasrah terhadap keputusan DPP. Termasuk jika rekomendasi nantinya tidak diberikan kepada pasangan Purnomo-Teguh yang menjadi pilihan arus bawah. Meski tidak mengakui, namun Rudy menyiratkan siap jika harus berbeda sikap dengan DPP.
"Saya santai wae kok. Apapun keputusan DPP, saya juga punya keputusan. Keputusan pribadi saya no, bukan DPC, keputusan kok ajak-ajak," tandasnya.
Namun Rudy enggan mengungkapkan apa keputusan yang dimaksud. Rudy mengaku, selama ini telah melaksanakan tugas, sesuai peraturan partai nomor 24 tahun 2017. Yakni melakukan penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo sesuai aspirasi arus bawah hingga mengajukan ke DPP.
"Semua orang punya hak untuk mencalonkan wali kota, namun keputusan pada ketua umum," tandasnya.
Rudy menambahkan, sudah cukup lama tidak bertemu dengan Megawati. Terakhir kali saat kongres partai di Bali 8 Agustus lalu. Namun Rudy mengaku pernah melaporkan terkait keinginan Gibran maju dalam Pilkada.
"Saya pernah melapor ke bu Mega, beliau (Gibran) suruh belajar dulu, jadi anggota partai, jadi anggota DPRD. Itu sempat disampaikan kepada saya," katanya.
Rudy menambahkan, kepada Gibran, Megawati juga agar membaca 4 buku tentang Bung Karno. Gibran diminta memahami pemikiran Bung Karno terkait kebangsaan mengingat dia telah resmi menjadi kader PDIP.
"Ya paling tidak paham AD/ART partai. Itu beliau yang menyampaikan ke saya seperti itu. Saya nggak nambahi nggak ngurangi," jelas dia.
Baca juga:
Maju Pilkada Lewat PDIP, Gibran Wajib Ikuti Psikotes dan Sekolah Kepala Daerah
FX Rudy Soal Gibran Temui Megawati: Kader Ketemu Ketum Tidak Ada yang Melarang
Senyum Gibran Rakabuming Usai Meminta Restu Megawati
Temui Mega, Gibran Ungkap Keseriusan Maju di Pilkada Solo
Gibran Maju Pilkada Solo, Sekjen PDIP Bilang Ada Mekanisme yang Diputuskan Megawati