Survei LIPI: Pemilih Jokowi menyebutkan Prabowo sebagai Cawapres paling tepat
Dia menduga hal tersebut bisa terjadi karena publik melihat cairnya hubungan dua belah pihak menjelang Pilpres 2019.
Pemilih Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Pilpres 2019. Dalam survei Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prabowo memuncaki daftar Cawapres Jokowi dengan angka 12,7 persen.
"Menariknya 12,7 persen pemilih Jokowi menyebutkan Prabowo sebagai Cawapres paling tepat untuk mendampingi Jokowi," kata peneliti LIPI Wawan Ichwanudin saat memaparkan hasil survei di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (19/7).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang ditawari menjadi Cawapres Prabowo? Demi Indonesia Gemoy, Ini Jawaban Lucu Cipung Ditawari Jadi Cawapres Prabowo Belakangan, dunia maya tanah air dihebohkan oleh kabar kocak yang menjadikan Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung sebagai sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Umum 2024.
Dia menduga hal tersebut bisa terjadi karena publik melihat cairnya hubungan dua belah pihak menjelang Pilpres 2019.
"Bagi pengamat ini kemustahilan, bagi publik, mungkin karena ingin pembelahan itu melunak mencair seperti itu ini menjadikan Prabowo sebagai Cawapres Jokowi," imbuhnya.
Daftar Cawapres itu ditarik dari jumlah pendukung Jokowi di angka 58,2 persen atau 1223 responden. Posisi berikutnya diduduki Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (11 persen), mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (10,2 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono (8,1 persen).
Nama Mahfud MD yang santer diisukan menjadi Cawapres Jokowi di posisi ketujuh dengan elektabilitas 3,3 persen, di bawah Jusuf Kalla (7,2 persen). Sementara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (6,7 persen), serta Muhaimin Iskandar (4,7 persen).
Selain itu ada nama Cagub Jabar terpilih Ridwan Kamil (2,1 persen), Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo (2 persen), dan Menkeu Sri Mulyani (2 persen).
Nama yang disebut masuk kantong Jokowi seperti Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PPP Romahurmuziy, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tak masuk. Dalam irisan gabungan tokoh lainnya berada di angka 7 persen.
Survei dilaksanakan pada 19 April sampai 5 Mei 2018 dengan wawancara tatap muka. Survei memiliki responden 2100 orang yang diambil dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,14 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Prabowo Subianto lainnya, bisa diakses di Liputan6.com
Baca juga:
45 Menit di Kertanegara, Amir Syamsuddin bilang 'Ada harapan dalam diri Prabowo'
Gerindra soal Prabowo pakai jas jenguk SBY: Habis bertemu tamu
Said Aqil masih berpotensi jadi Cawapres Jokowi
KPU tegaskan Bacaleg tak bisa diusung jadi Capres atau Cawapres
Susi Pudjiastuti mengaku tak pernah berniat jadi cawapres Jokowi
Demokrat sebut cawapres jadi penentu kemenangan Prabowo di Pilpres 2019