Survei LSI: Pasangan RIDO Unggul 51,8 Persen dari Pramono-Rano dan Dharma-Kun
Survei yang dilakukan pada 6-12 September 2024 ini terkait pengaruh Anies di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) kembali mengeluarkan hasil riset atau surveinya terhadap tiga pasangan Bakal Calon Gubernur-Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacagub-Bacawagub) Jakarta 2024.
Survei yang dilakukan pada 6-12 September 2024 ini terkait pengaruh Anies di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
- Survei PPI Cagub Jakarta: Elektabilitas Ridwan Kamil 44,9%, Pramono Anung 26,3%
- Survei LSI: Popularitas Rano 'Si Doel' Unggul & Lebih Disukai Warga Jakarta Disebut Bercitra Positif
- Survei LSI: Elektabilitas RIDO Tergerus jika Anies Dukung Pramono-Rano Karno
- Survei LSI untuk Pilgub Jateng 2024: Kaesang Unggul di 'Kandang' PDIP
Pada survei tersebut, pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) unggul atas dua pasangan lainnya yakni 51,8 persen.
Sedangkan, untuk responden yang memilih pasangan Pramono Anung-Rano Karno sebesar 28,4 persen.
"Pada simulasi 3 pasangan calon, pasangan Ridwan Kamil dan Suswono paling banyak dipilih 51,8%, kemudian pasangan Pramono Anung dan Rano Karno 28,4%, serta pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana 3,2%," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis surveinya secara virtual, Rabu (18/9).
Sedangkan, untuk responden yang belum menentukan pilihannya itu sebesar 12,8 persen. Sementara, untuk mereka yang tidak memilih alias golongan putih (golput) 3,9 persen.
Metodologi
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sampel sebanyak 1200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.
Sampel berasal dari seluruh Kota Administratif di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.
Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih.
Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20% dari total sampel oleh supervisor lapangan dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali mutu ini tidak ditemukan kesalahan berarti.