12 Peserta Program Pertukaran Pelajar Medan ke Gwangju Korsel, Ini Pesan Bobby Nasution
Pertukaran pelajar ini sudah terjalin sejak 1997, dan terus melakukan pertukaran generasi muda untuk saling belajar maupun bertukar pengalaman secara aktif.
Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta kepada 12 peserta program pertukaran pelajar ke Kota Gwangju, Korea Selatan, menjaga nama baik Kota Medan, Sumatera Utara.
"Kalian pergi ke Korea bukan atas nama pribadi, keluarga maupun sekolah. Namun atas nama Medan, Sumatera Utara, dan juga Indonesia," ucap Bobby dalam pelepasan 12 pelajar Kota Medan, Kamis.
Pihaknya menjelaskan, bahwa pertukaran pelajar ini merupakan salah satu realisasi dari program sister city atau kota bersaudara antara Kota Medan dan Kota Gwangju.
Sedangkan pertukaran pelajar ini sudah terjalin sejak 1997, dan terus melakukan pertukaran generasi muda untuk saling belajar maupun bertukar pengalaman secara aktif.
"Pelajari bagaimana budaya dan kehidupan sehari-hari di sana. Pelajari bagaimana pelajar Gwangju dalam menjalani pendidikannya," ungkap Bobby.
Wali kota juga mengatakan, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dewasa ini mempunyai cita-cita besar, yakni Indonesia Emas 2045.
"Yang akan menjalani masa itu adalah adik-adik. Maka persiapkan diri kalian," ungkap menantu Presiden Joko Widodo ini.
Karen Cathryn Ginting, peserta program pertukaran pelajar ke Kota Gwangju mengucapkan terima kasih atas kesempatan ini kepada Pemkot Medan, Sumatera Utara.
"Terutama Pak Wali Kota yang telah memberikan kesempatan ini. Ini akan menjadi memori tidak terlupakan, memberikan pelajaran dan pengalaman baru pada kami," ucapnya.
Karen juga berjanji, bahwa mengikuti program pertukaran pelajar ini akan menjaga nama baik Kota Medan selama berada di Kota Gwangju, Korea Selatan.
Plt Kabag Kerja sama Setda Kota Medan Seri Inderahayu melaporkan, bahwa 12 pelajar Kota Medan ini hasil seleksi dari sekolah yang ditunjuk Pemkot Medan.
"Peserta program ini berasal dari SMAN 1 tiga orang, SMAN 3 dua orang, SMA Al Azhar tiga orang, SMA Sutomo 1 dua orang, dan SMA Shafiyyatul Amaliyah 2 orang," katanya.