Survei LSI: Pramono-Rano dan Ridwan Kamil-Suswono Berpeluang Masuk Putaran Kedua Pilkada Jakarta
Djayadi mengatakan, bisa juga Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran, jika tren Pramono-Rano dalam 1 bulan elektabilitasnya bisa terus naik hingga 13 persen.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru terkait Pilkada Jakarta 2024 pascadebat perdana ketiga pasangan calon (paslon). Pilkada Jakarta diprediksi berlangsung dua putaran.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan memprediksi paslon yang bisa masuk putaran kedua adalah Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil (RK)-Suswono.
- Survei SMRC: Pramono-Rano Berpotensi Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta
- Survei Litbang Kompas Pilkada Jakarta: Elektabilitas RK-Suswono 34,6 persen Pramono-Rano 38,4 Persen
- Survei LSI soal Tren Elektabilitas Paslon Pilkada Jakarta: RK-Suswono Turun & Pramono-Rano Naik
- Survei LSI Terbaru, Pramono-Rano Unggul 41,6 Persen, Salip Ridwan-Suswono 37,4 Persen
"Ada kemungkinan Pramono-Rano terus naik dan Ridwan-Suwono bisa turun atau bisa juga rebound Ridwan-Suswono naik, maka kemungkinan dua putaran sangat mungkin," kata Djayadi dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10).
Adapun pada survei LSI ini, paslon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno, berhasil unggul dari paslon Nomor Urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, dan paslon Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun dan Kun Wardana.
Tercatat Pramono-Rano unggul dengan elektabilitas 41,6 persen, disusul Ridwan-Suswono 37,4 persen, dan Dharma-Kun 6,6 persen.
"Ketika responden ditanya kalau Pilkada DKI Jakarta diadakan hari ini, siapa yang akan ibu dan bapak pilih? Hasilnya Pramono-Rano unggul dengan elektabilitas paling tinggi, disusul tempat kedua Ridwan-Suswono dan tempat ketiga Dharma-Kun," kata dia.
Djayadi mengatakan, alasan utama responden memilih Gubernur DKI Jakarta adalah pengalaman di pemerintahan (23,1 persen), jujur, bersih dari korupsi (15,4 persen), dan sudah ada bukti nyata hasil kerjanya (11,5 persen).
Djayadi menjelaskan, apabila melihat hasil berbagai survei Pilkada Jakarta yang ada beberapa waktu belakangan, maka ada kecenderungan elektabilitas RK-Suswono turun. Sementara itu, elektabilitas Pramono-Rano naik, dan Dharma-Kun cenderung stagnan.
"Dari temuan hasil survei ini menunjukkan putaran kedua sangat mungkin terjadi. Hal ini bila melihat ada 14,5 persen responden yang belum menentukan pilihan. Jadi belum ada yang dapat 50% + 1," katanya.
Meski begitu, Djayadi mengatakan, bisa juga Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran, jika tren Pramono-Rano dalam 1 bulan elektabilitasnya bisa terus naik hingga 13 persen.
"Kalau naik lagi 13 persen pada November nanti maka bisa saja satu putaran bagi kemenangan Pramono Anung dan Rano Karno," ucap dia.