Survei Poltracking: Erick Thohir Kandidat Cawapres Terkuat di Pemilu 2024
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR mengatakan, Pilpres 2024 merupakan ruang terbuka tanpa incumbent. Berdasarkan pengalaman pada Pilpres 2004 dan 2014, Hanta menyebut variabel cawapres menjadi sangat menentukan peluang kemenangan.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR mengatakan, Pilpres 2024 merupakan ruang terbuka tanpa incumbent. Berdasarkan pengalaman pada Pilpres 2004 dan 2014, Hanta menyebut variabel cawapres menjadi sangat menentukan peluang kemenangan.
Dalam Rilis Temuan Survei Nasional Poltracking Indonesia bertajuk ‘Tendensi Peta Politik Pilpres 2024: Tren Kekuatan Elektoral Partai Politik, Capres & Cawapres di Jakarta, Kamis (22/12).
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Kapan survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 dilakukan? Jika Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, yakni Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta.
-
Bagaimana cara SMRC menentukan sampel untuk survei Pilgub Sulteng 2024? Sampel sebanyak 2420 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Bagaimana Artificial Intelligence (AI) digunakan untuk menggambarkan Capres 2024? Berikut adalah penggambaran capres menggunakan teknologi artificial intelligence (AI).
-
Bagaimana metode pengambilan data yang digunakan dalam survei Poltracking Indonesia? Survei dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan data melalui wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih (face to face interview) kepada 1.220 responden, menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir menjadi yang tertinggi pada simulasi 20 nama calon wakil presiden dengan 15,1 persen.
Hanta mengatakan, di bawah Erick menyusul nama-nama seperti Ridwan Kamil (14,0%), Agus Harimurti Yudhoyono (11,7%), Sandiaga Salahuddin Uno (9,2%).
Kemudian, ada Khofifah Indar Parawansa (5,5%), Muhaimin Iskandar (5,3%), Puan Maharani (3,4%), Mahfud MD (2,9%), Andika Perkasa (2,5%), Airlangga Hartarto (1,9%), dan cawapres lainnya angka elektabilitasnya di bawah 1%.
"Berdasarkan tendensi kedekatan dengan elite politik dan king maker Pilpres 2024, menurut tren data survei Poltracking, terdapat 10 figur Cawapres potensial. Temuannya, elektabilitas Erick Thohir (16,2%) menjadi yang teratas," ujar Hanta.
Kemudian, diikuti oleh Ridwan Kamil (15,1%), Agus Harimurti Yudhoyono (12,0%), Sandiaga Salahuddin Uno (9,4%), Khofifah Indar Parawansa (5,7%), Muhaimin Iskandar (5,7%), Puan Maharani (4,1%), Mahfud MD (3,0%), Andika Perkasa (2,7%) dan Airlangga Hartarto (2,6%).
Dalam tren terbaru pada November 2022, ucap Hanta, pada elektabilitas 10 cawapres potensial, nama Erick Thohir mengalami kenaikan cukup signifikan, sementara sejumlah nama lain tergolong stabil, bahkan ada juga yang mengalami penurunan elektabilitas.
Dalam peta sebaran/crosstab data pemilih partai politik ke 10 cawapres potensial, Hanta mengatakan Erick mendapat dukungan dari empat partai seperti PDI Perjuangan, Gerindra, PAN, hingga Perindo.
Hanta memaparkan, pemilih PDI Perjuangan (23,2%) preferensi pilihan cawapresnya cenderung kuat kepada Erick Thohir (30,3%), Pemilih Partai Gerindra (11,1%) cenderung terbelah pilihan cawapresnya antara Erick Thohir dan Sandiaga Salahuddin Uno (17,6%).
Selanjutnya, Muhaimin Iskandar (16,8%), pemilih PAN (4,1%) cenderung kepada Erick Thohir (20.8%), dan pemilih Partai Perindo (2,8%) cenderung terbelah antara Ridwan Kamil (24,2%) dan Erick Thohir (21,3%).
Temuan sebaran data survei ini, lanjut Hanta, juga menujukkan temuan sebaran pemilih 3 capres terkuat ke 10 cawapres potensial dengan angka dukungan tertinggi/mayoritas. Yakni pemilih Ganjar Pranowo (32,5%) memiliki preferensi pemilih tertinggi kepada Erick Thohir (29,5%) dan pemilih Anies Baswedan (29,1%) memiliki preferensi pemilih tertinggi kepada Agus Harimurti Yudhoyono (29,4%).
Sementara pemilih Prabowo Subianto (27,8%) cenderung terbelah ke beberapa Capres, yakni Ridwan Kamil (16,8%), Erick Thohir (15,9%), Sandiaga Salahuddin Uno (15,5%) dan Muhaimin Iskandar (13,7%).
"Temuan lain, pemilih yang puas (73,2%) terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mayoritas cenderung memberikan pilihannya pada Cawapres Erick Thohir (19,2%). Sementara yang tidak puas (19,0%) terhadap kinerja pemerintah mayoritas cenderung memberikan pilihannya pada Cawapres Ridwan Kamil (23,7%)," ucap Hanta.
Sementara itu, Hanta sampaikan, pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin (44,6%) pada Pemilu 2019 mayoritas cenderung memberikan pilihan pada Cawapres Erick Thohir (22,1%), sementara pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno (36,0%) cenderung terbelah antara Cawapres Ridwan Kamil (22,2%) dan Cawapres Agus Harimurti Yudhoyono (18,1%).
Terkait simulasi pasangan calon presiden-wakil presiden, Hanta mengungkapkan, pasangan capres-cawapres memang belum ada yang final, namun berdasarkan tendensi politik yang berkembang, dari analisa kualitatif, beberapa informasi elite, dan informasi yang beredar di ruang publik, terdapat beberapa kemungkinan pasangan capres-cawapres potensial pada Pilpres 2024.
Dia mengatakan pada simulasi tiga pasangan calon pertama, Ganjar Pranowo-Erick Thohir (33,1%) lebih unggul dibanding pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (27,5%) dan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (25,5%).
Hanta mengatakan, temuan ini adalah potret terbaru peta kekuatan politik elektoral Capres, Cawapres, dan partai politik dalam rentang survei 21-27 November 2022.
Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi, melihat Pemilu Serentak 2024 masih satu tahun lebih. Tetapi melihat tendensi peta kekuatan politik terbaru, capres, cawapres, dan partai politik terkuat, akan mengarah pada beberapa figur dan partai potensial seperti terekam dalam survei.
"Meski, dinamika, peristiwa, dan momentum politik yang akan berlangsung ke depan, tetap berpotensi mengubah peta kekuatan
politik elektoral," kata Hanta.
Survei nasional Poltracking Indonesia digelar pada 21-27 November 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Klaster survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak, dengan 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.
(mdk/rnd)