Survei SMRC: Elektabilitas PDIP belum terkalahkan, PKS di luar 5 besar
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis temuan survei mengenai kekuatan partai politik dan calon presiden jelang Pemilu 2019. Hasilnya, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berada di posisi paling tinggi dibanding partai-partai lain.
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis temuan survei mengenai kekuatan partai politik dan calon presiden jelang Pemilu 2019. Hasilnya, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berada di posisi paling tinggi dibanding partai-partai lain.
Tren ini terlihat baik saat survei dilakukan secara spontan atau dengan semi terbuka jika Pemilu diselenggarakan saat ini. Direktur Utama SMRC Djayadi Hanan mengatakan dalam simulasi semi terbuka, PDIP berada di posisi teratas dengan angka 21,4 persen.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Kapan survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 dilakukan? Jika Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, yakni Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
"Elektabilitas PDIP berada di angka 21,4 persen," kata Djayadi di Kantor SMRC, Jalan Cisadane Nomor 8, Menteng, Jakarta, Selasa (2/1).
Berturut-turut di bawah PDIP, ada Partai Golkar dengan 9,4 persen, Gerindra 6,8 persen, Demokrat 5,4 persen. Posisi selanjutnya diisi PKB dengan 4,0 persen, PKS dengan 2,7 persen, PPP dengan 2,0 persen.
Kemudian, Partai NasDem dengan 1,6 persen, Perindo dan PAN dengan 1,4 persen, Hanura dengan 0,4 persen, PKPI dan PBB dengan 0,1 persen.
Sementara, jika survei secara terbuka, PDIP kembali di urutan teratas dengan 27,6 persen. PDIP adalah satu-satunya parpol yang menunjukkan peningkatan dukungan suara secara signifikan.
"Pada Pileg 2014, PDIP memperoleh suara 18,95 persen. Sementara menurut survei SMRC Desember 2017, dukungan pada PDIP telah mencapai 27,6 persen," ujarnya.
Golkar kembali berada di urutan kedua dengan 12,1 persen. Menyusul di bawahnya Partai Gerindra dengan 8,9 persen, Demokrat dengan 7,7 persen, dan PKB dengan 6,3 persen.
Di luar 5 besar, PKS berada di angka 3,8 persen, PPP dengan 3,3 persen, NasDem dengan 2,9 persen, Perindo 2,6 persen. Posisi berikutnya ada PAN dengan 2,0 persen, Hanura di angka 1,1 persen. Di urutan tiga terbawah, PBB dengan 0,3 persen, PSI, PKPI dan Partai Idaman dengan 0,1 persen.
Djayadi menyebut, jika tidak ada peristiwa besar dalam satu setengah tahun ke depan, misalnya skandal korupsi, krisis ekonomi dan skandal moral, kemungkinan besar PDIP akan memperoleh suara jauh lebih besar pada Pemilu 2019 dibandingkan hasil Pemilu 2014.
Di lain hal, empat parpol besar lainnya justru mengalami penurunan atau cenderung stabil. Dari 4 partai teratas. Hanya Golkar yang memperoleh 14,75 persen pada Pileg 2014 turun menjadi 12,1 persen.
Pada Pemilu 2014 lalu, Gerindra memperoleh 11,81 persen turun menjadi 8,9 persen. Demokrat 10,19 persen pada Pileg 2014 turun menjadi 7,7 persen, PKB 9,04 persen pada Pileg 2014 turun menjadi 6,3 persen berdasarkan survei kali ini.
Survei SMRC ini dilakukan pada 7-13 Desember 2017 dengan melibatkan 1.220 responden. Metode survei yang dipakai adalah multistage random sampling dengan margin of errornya 3,1 persen.
Baca juga:
PAN, PKS dan Gerindra mulai bahas Pilpres pada Februari 2018
Jadi peserta pemilu, Try Sutrisno ingatkan PKPI cermat susun strategi politik
Pilkada 2018, Golkar sebut ada kelompok ingin pakai isu SARA seperti di DKI
Gerindra sebut koalisi dengan PAN & PKS di Pilkada 2018 demi Pemilu 2019
Batu sandungan Jokowi di Pilpres 2019